Rabu, 26 Oktober 2016

KUBASUH DUKA AKSARAKU PADA BAYANGANMU

Kulemaskan huruf huruf kaku dibawah bayanganmu 
Merajahnya dalam ukiran kaligrafi langit 
Agar terhembus kembali nyanyian surgawi yang pernah hilang 
Ketika badai melantakan hijaunya lambaian perdu di ranah kasih
Kuukir lagi wajah ayu yang lama tertimbun dalam gundukan kering waktu
Meski angin menghardik tajam, meludahi hasrat yang terlahir suci 

Diantara barisan kata yang berhimpitan 
Kuselipkan segurat nama ditengah makna keindahan 
Sepotong jiwa yang pernah begitu lekat direntangan hari 
Dimana segala resahku pudar terhembus buih keteduhan 
Seberkas hati yang penuh kasih, yang tak henti menggugah senyumku 
Dan tak pernah putus kuhembuskan gumpalan cinta ini pada dinding dindingnya 



=MERPATI=


UJUNG YANG TIADA AKHIR

Adakah semua telah menjadi takdir kita ?
Terombang ambing diantara mimpi dan derita
Menggenggam butiran cinta
Memamah sebaris wujud kesetiaan
Yang tak pernah menyerah pada suratan
Meski perih tak henti tumbuh dari sela waktu
Mengetuk hati kita kepadanan luka abadi

Mungkin waktu telah berhenti diujung kisah kita
Mengendapkan semua mimpi kebalik gulita hasrat
Mencipta gelap rindu yang tiada pernah berujung
Seribu cahaya terpagar duka, memendar luka disela kilau
Membuat sajak sajak tumbuh dalam peluh kelukaan
Mengerang disetiap desiran malam sepi

Kutahu disepanjang ruang waktu terlewati
Hidup kita tak henti memeluk serpihan yang tertinggal
Dan kita hanya mampu mengejanya, helai demi helai
Dalam gemuruh perih yang tiada berujung akhir



=MERPATI=

AKU MUAK

Gugur sekeping makna 
Terlempar dari bilik senyum meradang 
Aksara tak lagi terlukis indah 
Berkerut dipeluk resah sang angin malam 
Aku terpasung diantara hasrat dan beban 
Mengeja butiran laku yang lahir dari bayang tercela 

Tiada lagi yang tersisa dari noktah 
Hanya bulatan hitam disepanjang tatap 
Ku rajah wajah keindahan semu 
Dengan bilah tajam pisau keakuan 
Hingga tak mewujud garis kemilau yang pernah terlahir 

Aku muak dengan senyuman malam nan genit 
Menghias cahaya semu dari balik raut kegelapan 
Seperti cermin lakumu yang kini membuat aku 
nanar 
Memamah butir kemunafikan yang tiada henti mengalir 



=MERPATI= 

KUPINTA RESTU LANGIT

Jejak bayang pupus di rimba kata 
Melayah menjadi untaian kabut tak terbaca 
Hingga malampun tak mampu mengeja geliat tersisa 
Dan menghempaskannya kebalik raut ketiadaan
Rentang sepi telah membunuh semua rantai kerinduan 
Memacu jenuhku membara disudut amarah samar 
Akhirnya tiada lagi yang tergurat dari sebentuk wajah kasih 

Mataku telah buta oleh tangis selarik kenangan terluka 
Dan seribu bayangan kasih lalu menjadi buih lekat 
Membaluri sekujur nadiku dengan aliran cinta
Membuat lidahku tak henti mengeja ayat demi ayat yang dilahirkan kenanganmu 
Dimana duka tak henti mengalirkan lumpur dan lahar kebekuan 

Berkaca pada ripuh nyanyian lara 
Kusimpan semua bayanganmu keperaduan sunyi 
Kupagut cahaya rembulan dari balik kaca jendela
Semoga langit tak lagi kelam, memapak senyumku dengan restu Nya 



=MERPATI= 

AKAN KUGAPAI KEMBALI BAHAGIAKU

Sepercik embun dihela tujuh larik sinar 
Membias bak kemilau paras bidadari 
Hilang sisa perih semalam, dicabik tawa bagaskara 
Meluruh pada perut bumi ketika senyumku beranjak 
Sebaris mimpi menggapai lemah di peraduan hasrat 
Tak mampu memanggil jiwaku kembali 

Telah pucat sajak sajak ku menampung air mata malam
Memeluk pinggiran sepi disepanjang rentang bayangan 
Aksaraku telah lama terperangkap duka 
Mengerang dibalik sebuah nama yang tiada menuai wujud 
Membuat jantungku lelah, memangku gumpalan hampa dibatas jenuh 

Kuhela rangkaian embun menjadi binar binar harapan 
Menggoreskannya pada hamparan dinding sepi 
Dan aku tak akan pernah berhenti menggapai hangat mentariku
Meski rendaman sepi tak jera membawakan gelisah waktu



=MERPATI= 

RELAKU DIATAS FIGURA IMPIAN

Takkan kulahirkan elegi dari sendu nyanyianmu 
Meski ruh malam tiada henti membawakan bisik rahasia 
Tentang sekumpulan duri yang terlahir dari kerling bayanganmu 
Takkan kudesahkan lagi kidung keluh disela gerimis malam 
Yang hanya membuat pucat kaki jiwaku 
Ketika sepi tak beranjak keujung harapan 

Telah kubuang semua rindu disekujur nadi 
Hingga berhamburan buihnya memendar kebalik sepi 
Dan kubiarkan bayang bayang mimpi menari tanpa makna 
Lalu berlari menjauh kesudut bentangan malam 
Takkan lagi kubingkai wajah impian dengan figura emas harapan 
Yang hanya akan membuat luka jemari ini 
Ketika godam suratan menghentak pecah jendela harapan 

Tiada akan kurangkaikan lagi sajak kelukaan 
Diatas kawanan mimpi yang mungkin terbit didepan jalanan waktuku 



=MERPATI=


Senin, 24 Oktober 2016

KERINDUAN YANG TAK PERNAH PUDAR

Ada kerinduan dikisi jantung ini 
Gemuruhnya tak kenal lelah 
Menghempas rasa kebalik gulungan ombak 
Menghantam riuh jiwaku pada benaman sepi 
Membuat nadiku berdetak cepat disela rentang gelisah 
Memamah setiap hampa yang diterbitkan dari ekor bayanganmu 

Aku mencintaimu lebih dari panjangnya kerinduan 
Menghela setiap butir butir bayanganmu 
Mengais serpihan kasih yang tergeletak diantara jejak jejak kenangan 
Aku tertidur dibantalan kelopak kasih yang pernah kau ciptakan 
Hingga lenaku tak pernah lekang dari sisi peraduan cintamu 
Meski kerapkali kurasakan cambuk keheningan mendera kulit jiwa 
Membuat sekujur punggungku berdarah darah 
Menahan perihnya kesepian rindu padamu 

Ada kerinduan yang selalu menyala dalam diri ini 
Dimana derunya tak henti membakar resah nadiku 
Membuat sendi jiwaku berkali kali mengeluh pada langit 



=MERPATI= 

LAYU SEBELUM BERKEMBANG

Malam jahat menikam senyum 
Membunuh bayang kekasih kebalik nisan tiada 
Seribu cerca meradang beku
Menguak angkara resah disudut sepi gulana 
Gugur seberkas tunas mimpi, sebelum fajar membelai kalbu 

Tak henti suratan membasuh asa kebalik mendung 
Meningkap nyanyian kalbu jatuh kelubuk legam bumi 
Kembali sepucuk tunas tak mampu kujaga disepanjang garis mimpi 
Terhempas dinding kokoh segumpal raut kenyataan 
Dan aku tak mampu menengadahkan wajah 
Hanya tertunduk letih, melepas genggaman angan 
Dibawah tatapan dingin malam yang semakin beku



=MERPATI= 

KELEGAMAN CERITA

Jengkal waktu merayap letih 
Menyayat rupa rindu kebalik purwa kelu 
Sejumput keindahan memudar dalam sirna 
Meninggalkan segenggam jenuh yang tiada mengetuk debar 
Nafas kasihpun luruh kebalik daun kaca 
Menjelma asing kebalik rupa ketiadaan bayang 

Telah kususuri jejak waktu bersama gemerlap rasa 
Merangkai keindahan hati disudut bincang mesra angin malam 
Selaksa dawai asmara beterbangan disela nafas kita
Menyemai benih cinta disepanjang lorong lorong kebersamaan 
Namun hanya sekejap bahagia merondai rasa 
Sebelum akhirnya hujan membasuh hati pada kelegaman cerita 



=MERPATI= 

DAN CINTA TAK LEKANG DARI NAMAMU

Berpancang waktu merangkai binaran hati 
Menguak tabir keremangan bayang diatas sebaris hasrat 
Kulipat segala keluh tersisa pada hamparan angan 
Kukemas diantara buih buih ketiadaan asa
Agar tiada resah mewarnai rasa kebalik lukisan gundah 
Dan membuat arakan awan senja berlari ke raut gulita

Separuh jiwaku tak hendak berlari merengkuh damba
Kaki runcing kenyataan begitu kuat mencengkeram asa 
Membuat hasratku terpasung resah, merambah dalam keraguan 
Hanya angan semuku yang menggeliat, mengusap lempeng cumbu tahta angin 
Dan cinta kembali menampakan bilah bilah ketegarannya 
Merujuk pada sebaris nama yang tak pernah lekang dari buku jiwa ini 



=MERPATI= 

KEINDAHAN DALAM DUKA

Bulan mengintai dari balik awan Mengungkai simpai sepi ke lubuk ombak 
Rindu bergelap senda, menjungjung resah 
Memacu seribu bayang hadir dari balik kenang 
Senyum dalam tanganku terberai pecah 
Mematah tangkai hati ke pelukan duka 

Kuketuk rangkai legam disudut puing kisah 
Mengeja setiap lekuk bayanganmu dalam kecupan rasa 
Meski gemuruh hampa tak henti merajah nadi 
Namun masih dapat kurasakan hembus keindahan tersisa Memeluk teduh geliat resah kaki runcing sepi 
Membuat aku kembali terlena dipusaran ombak kedukaan 



=MERPATI= 

Sabtu, 22 Oktober 2016

KENANGAN TENTANGMU karya : Merpati

Kutulis sajak gerimis dilingkaran mendung 
Menggantung hitam pada arakan awan 
Hingga tertingkap tawa mentari lebur dalam gelap 
Segenggam hasratpun terdiam beku dibalik hujan 
Mengeja bayangan luka yang dijatuhkan air 
Sebelum bumi menghisap luruh semua bayangan dirimu

Kulantunkan sebaris kidung elegi senja 
Merapat pada tangkai kepedihan 
Menjelajahi lingkaran kelam ambang malam 
Membuat bulan menangis pucat, tak beranjak dari lingkaran gelap 
Lalu ketika angin tak lagi melagukan desiran duka cita 
Kurangkai kembali semua kenangan tentangmu 
Dimana seluruh wajah cinta dan keindahan 
Berbaur rapat dengan buih kelukaan yang enggan sirna



=MERPATI= 

DISELA SEPI DAN KEGELAPAN karya : Merpati

Putih bayangan pohon 
Menangis semesta disudut senja
Gugur beribu kemilau kepadanan remang 
Menghamparkan selaksa kebekuan dinding langit 
Aku terpaku bisu diantara wajah senja dan petang 
Mengeja setiap butir hujan yang jatuh ke bumi 
Dimana dapat kulihat jejak jejak kotor dari pantulan bening air mata langit

Seperti tanah yang tergurat basah 
Kurasakan hamparan lembut hati ini tak lagi rata 
Terarsir lekukan dalam bekas tikaman luka yang enggan mengering 
Membuat aku tak henti mengerang dibalik ribuan keluh aksara 
Kepergianmu tak hanya menyisakan barisan kisah indah 
Namun meninggalkan jua noktah kepedihan menyakitkan 
Dan membuat aku rebah diantara wajah sepi dan kegelapan 



=MERPATI= 
google-site-verification: google9f060d42c41b0ff8.html

TUHAN, MAAFKAN AKU karya : Merpati

Di pintu MU aku terlunta 
Menggenggam saga membakar
Lenyap bincangku
hanya desah yg terurai
"Tuhan, aku begitu terluka! "

Di pintu Mu aku tengadah
Mengharap butiran air jatuh
Membasuh gelegak api membara
Agar tiada bara tercipta
Menghanguskan
Hanya sepotong doa yang kupinta
"Tuhan, jangan kau biarkan kebencian merajah jiwa renta !" 

Di hamparan wajah Takdir Mu
Ingin kutunjuk paras ketiada adilan dengan sepuluh jemariku
Namun mata hati tiada tergemuruh riuh
Hanya sebaris keluh lelahku yang terurai
"Tuhan, maafkan aku !"


=MERPATI=

Kamis, 20 Oktober 2016

BAHTERA KHIANAT. karya : Merpati


Kuselimuti semak nan gelap dengan nyanyian merdu
Hingga jejak kabut tiada mengelus daun
Telah kusebar jua harum bunga diatas bangkai terlupakan
Agar tiada menghembus aroma busuk dari tatap tersisa
Lalu kugeraikan seribu tirai hasrat terpendam
Pada setiap helai ruh aksaraku yang menggeliat

Disela lapisan sepi dan kebisuan
Kubingkai ribuan warna yang memendar kilau
Menyelubungi jejak kebekuan tergurat
Hingga gemerincing riuh kidung hati mengajak murai berdendang
Kutahbiskan sebaris angan terbangkit,  melewati batu batu sunyi
Mengarsirnya dalam sebuah hasrat cinta bertabut nafsu

Kuarungi samudera khianat tanpa wajah kesucian
Dan kubiarkan ikan ikan jalang bercengkerama dengan gelombang
Mengawani perjalananku,  menembus pulau impian sesaat

=MERPATI=

Senin, 17 Oktober 2016

KUPINTAL SYAIR DI LORONG HATIMU karya : Merpati

Kupintal syair sepanjang lorong keindahan
Mengaliri rentang perjalananmu dari hulu
Beribu makna keindahan mengarungi ruh kata
Menjelmakan puja disekujur rasa yang terbangkit
Aku kian mabuk dalam cahaya kasihmu
Menguntai benih benih mimpi yang kian sarat dengan harapan
Bernyanyilah dalam selimut keindahan jiwa
Kerna swaramu tak henti meneduhkan gelegak pasang
Seribu kelam terhempas luruh, mengerang disetiap ujung senyumanmu
Berganti purwa wujud debar di segenap hembus
Membuat jemariku meraba ayat ayat cinta yang terlahir
Dari geliat syahdu untaian puisi jiwaku
Kurajut nada nada asmara di sepanjang lorong lorong rahasiamu
Memasuki pori pori bayanganmu, mencipta api api kerinduan
Membuat aku menggeliat resah sepanjang malam
Terhimpit getar pesona yang mengalir dari elok keindahan mu



=MERPATI=

KETIKA BAYANGMU MEMBAWAKAN RINDU karya : Merpati

Dari ladang kedukaan 
Sajakku tumbuh mengitari kesepian
Mendamparkan ribuan aksara luka
Yang mengerang disepanjang tanah basah kerinduan
Menjelmakan rantai gelisah disepanjang kata
Disetiap nyanyian cinta yang dilantunkan angin
Masih kurasakan irama kasih mu yang bertalu
Mengelus lena kulit jiwaku
Membuat daun daun merunduk syahdu
Mengeja setiap debar yang dijatuhkan buih awan
Meski bumi tak pernah menyentuh wujud
Dari rerimbunan pekat pepohonan kenang
Aku tak mampu berlari diatas hitam jejakmu
Terdiam luruh dibenaman puing mimpi yang tanggal
Menggenggam makna gelisah dan luka
Ketika bayanganmu melintas, membawakan rindu tak berarah 


=MERPATI=

PADA MALAM SEPI karya : Merpati

"Aku segera kesana !" bisikku pada malam 
Pada sepi yang tak henti memanggil
Kuhirup bau tanah kegelapan diujung duka
Seusai gerimis membasuh semua keindahan rasa
Akhirnya kusandarkan semua lelahku
Pada genangan hampa yang menghapus jejak rindu
Kebekuan telah menjadi tuba
Yang merasuki kalbu hingga menggigil
Membuat lelah hasratku direntang penantian panjang
"Aku segera kesana !" desahku pada sepi
Pada kesendirian dikisi kisi ruang waktu
Menghirup kembali aroma kehampaan
Yang dulu pernah karib dengan kaki jiwaku
Dan di lantai kedukaan, aku bergulingan sepanjang malam
Mengeja bait bait elegi yang dijatuhkan sinar bulan 


=MERPATI=

AKU MENCINTAIMU karya : Merpati

Kalam bertabuh ritme sepi 
Menuai bayangan kekasih berjelaga
Di pintu senja kutahbiskan rinduku pada angin
Ketika sua tak jua bertandang wujud
Hanya puisi puisimu mengawani sepiku
Tergantung rapih di dinding hati
Melukis ribuan makna disepanjang jejak waktu
Dan tak henti mengalirkan gemuruh detak
Disetiap cucuran bayang, yang dihantarkan angin
"Aku mencintaimu! ", bisikku pada sepi
Saat bayangmu melintasi puing kenangan
Menghilang perlahan kebalik gulungan waktu 


=MERPATI=

Sabtu, 15 Oktober 2016

BELAI CINTA. karya : Merpati



Kerlingan hari hari jelita
Memapak bahtera rasa dilaut hasrat
Sekumpulan angan membuih
Membenih dalam tunas jiwa yang lantang
Saat kau datang bersama senyuman manis
Membawakan ribuan debar di dinding kalbu
Memahat senda asmara dilengkung senja

Belai gadis remaja di taman puspa hati
Menanam pohon pohon harap di kisi hasrat
Membunga bathinku dirajuk gelisah debar
Mengangkat beribu kepak merpati ke langit luas
Seberkas cahaya turun menerobos remang
Menghalau sisa kelam hingga lenyap
Ditingkap kemilau yang lahir dari ceria jiwamu

Dedaunan mulai bernyanyi bersamaku
Anginpun berpusar menari dalam geliat
Kupeluk kehangatan malam dengan api asmara
Yangtak pernah henti mengalir dari tatap hatimu
Dan disepanjang bentangan biru langit
Kuukir jutaan aksara merayu untuk sebuah hati
Dimana cintaku tak lagi membeku dipelukan kasihnya



=MERPATI=



Kamis, 06 Oktober 2016

LETIH SAJAK KU. karya : Merpati

Dalam pelukan malam Kurangkai seribu aksara tentangmu
Ketika rindu terpatah suram Namun geliat jemari ragu Mengerang diujung sepi menggigit
Meretas sebaris benih yang terkatung rebah

Lalu sajak sajak mulai terdiam Memeluk butir butir peluh kelelahan
Menggigil dalam derik derik depresi
Mengulurkan makna yang gemetar
Semati lambaian perdu di musim dingin

Kubelenggu kerinduan pada ruang tak berpintu
Hanya mengetuk dinding demi dinding kehampaan
Dalam pelukan sepi yang renta Kuikat rintihan syair pada jemari waktu
Meninggalkan ruang mimpi yang semu
Bersama letih jiwa usai penantian hampa



=MERPATI=

PADA MALAM SEPI karya : Merpati

"Aku segera kesana !" bisikku pada malam
Pada sepi yang tak henti memanggil
Kuhirup bau tanah kegelapan diujung duka
Seusai gerimis membasuh semua keindahan rasa

Akhirnya kusandarkan semua lelahku
Pada genangan hampa yang menghapus jejak rindu
Kebekuan telah menjadi tuba
Yang merasuki kalbu hingga menggigil
Membuat lelah hasratku direntang penantian panjang

"Aku segera kesana !" desahku pada sepi
Pada kesendirian dikisi kisi ruang waktu
Menghirup kembali aroma kehampaan
Yang dulu pernah karib dengan kaki jiwaku
Dan di lantai kedukaan, aku bergulingan sepanjang malam
Mengeja bait bait elegi yang dijatuhkan sinar bulan



=MERPATI=

Selasa, 04 Oktober 2016

DEKATKAN JIWAMU, KEKASIH. karya : Merpati

DEKATKAN JIWAMU, KEKASIH
karya : Merpati
poet 1506th



Dekatkan jemari hati, kekasih
Berpalun kita menziarah jengkal waktu
Merangkai seribu cerita dibawah tatap senja
Hingga terbit pelangi jiwa
Meski hujan tiada jua bertandang tiba

Katakanlah pada arakan awan, kekasih
Tentang satu jiwa yang tiada terpenggal aral
Tentang ayat ayat cinta yang terpateri
Bergenggam erat membahanai ruang waktu

Nyanyikanlah nada nada hati kita, kekasih
Biarkanlah angin merapatkan desirnya pada jiwa
Menari bersama lambaian hasrat yang berpacu
Jangan kekang tarian cintamu, kekasih
Kerna tiada akan kutinggalkan dirimu
Menggeliat dalam kesendirian, bersama sepi

Lekatkanlah jemari cinta kita, kekasih
Berdua kita akan selalu bergenggam jiwa
Mengarungi luasnya samudera kehidupan



=MERPATI=

Senin, 03 Oktober 2016

SELEMBAR CATATAN KENANG karya : Merpati

Selembar catatan usang terbaring pada bilik hati
Menguning oleh waktu dan seribu musim duka
Tergantung dipucuk dedahanan rasa
Jutaan kata terpahat hitam, melukis legam makna
Mengelus perih sayatan luka yang terkelupas
Hingga berderak jantungku menahan dera tak berkasat

Rindu yang tua tak pernah redam dalam gelisah
Menggeliat disela pori pori hasratku
Mengarak ribuan kisah yang tiada bertahta wujud
Membuat malam semakin panjang dalam pelukan sepi
Rindu yang selalu terlahir dari jejak bayanganmu
Hanya menghembus wangi tinta kenangan sepanjang baris
Tak henti membuat raguku jatuh, terpasung paku asmaradana
Hingga kaki jiwaku membeku, tak mampu berlari menjauh

Selembar catatan kenang tersimpan rapi sepanjang bilik jiwa
Melahirkan ribuan sajak yang kutulis disekujur bayanganmu
Di antara lorong lorong rahasia yang dijatuhkan takdir
Dan puisiku tak pernah terhenti oleh kerakusan waktu
Yang tak pernah redam menguliti jantungku sepanjang masa



=MERPATI=

Minggu, 02 Oktober 2016

PELABUHAN AKHIR. karya : Merpati

Dari dera tiupan angin, mewangi harum kesturi
Menebar aroma jarak dibalutan hati merindu
Menjelma pada buih buih rasa melayang
Seribu rampai bergoyang diguratan kilau
Menghembus kehangatn kasih di pelupuk jiwa
Membuat bumi tersenyum, mendendang seribu lagu

Dari lambaian mesra perdu liar Menghembus dera merajut impian bunga setaman
Segumpal angan mengendap perlahan di pintu jiwa
Menganga disela lekukan hasrat yang lahir dari tatap
Kupikat jiwa nan galau kebalik tarian berdendang
Mengeja setiap bait yang dikumandangkan desah mendamba

Dari arakan angin yang membawa parasmu
Kurengkuh bayang kasih yang diterbangkan senja ke balik jendela
Kumaknai seribu geliat tatapmu lewat aksara cinta
Hingga teraba getarnya ke dinding kalbu
Membuat aku tak lagi bertanya tentang tabir hitam dikeningmu
Yang tak henti menaburkan ragu disepanjang jejak ku

Lewat teriakan camar dipucuk lidah gelombang
Kupekikan pada rangkaian awan berlari
Tentang dirimu, pelabuhan akhir yang sekian lama kucari



=MERPATI=

Sabtu, 01 Oktober 2016

MAWAR PUTIH IMPIAN karya : Merpati

 Dawai harpamu meliuk bersama tarian daun

Mengusik gairah sepiku beranjak pulang

Aku mabuk dalam rengkuhan buih malam

Menyenandungkan sebuah lagu yang lahir dari keindahan

Kueja baris baris puisi yang terkuak dari jiwamu

Meski engkau terlihat acuh, bersenda dengan angin dingin

Namun bincang matamu tak mampu mendustai angin

 

Tak henti kau rajut tawa malam dengan dawaimu

Menari bersama bulan penuh diujung langit bisu

Kau bawa selusin malaikat kecil mengarak liukan jiwa

Membenamkan segala sisa sepi ke tubir jurang tiada

Aku terperangkap diantara nada nada syahdu

Menggeliat resah di pusaran mimpi yang kau bangunkan

Hingga nadiku terbuai kehangatan selimut mega

 

Engkau kembang mawar putih

Yang lahir dari kegelapan sepi langit malamku

Kau hangatkan sendi rasa yang terbujur kaku

Mewangi dalam pelukan mesra taman asmaradana

Engkaulah kembang impian wajah kebekuan rasa

Tercipta indah menggugah kembali lelap suri cintaku

 

 

 

=MERPATI=

 

 

MISTERI DIRIMU karya : Merpati


Kurajah rahasia dibalik senyummu

Sebaris cerita samar yang terbalut senda

Dimana mampu kurasakan isak tertahan

Yang tersendat disetiap ruh bincang candamu

Yang kerap teraba angin saat engkau menghela

Menahan ragu dan tanya dari sibakan luka

 

Engkau sosok tegar dipancang kasat netra

Meningkap semua duka hingga diam ditubir senda

Tawamu tiada seikhlas awan tersenyum

Terlihat patah saat butiran bening memaksa jatuh

Namun engkau tetaplah sebuah hati yang kokoh

Meningkap semua nada perih dalam alunan canda

 

Mungkin engkau adalah sebuah misteri

Tak henti tengadah menelan buih buih kepalsuan

Engkau berlari disepanjang pasir pantai

Memungut butir demi butir kemilau tertinggal

Yang tergulung dipusaran ombak kemunafikan

Namun engkau tak pernah ragu terbahak

Meski kemudian engkau menangis, ketika malam jatuh

 

 

 

 

#MERPATI=

NADA CINTA karya : Merpati


Bau tanah yang dibangunkan oleh gerimis senja

Menghantar sebait aroma kembang  kepadanan rasa

Merambahi detak kalbu bersama angin

Menghantar seraut paras cantik kebilik tatap jiwa

Membuat aku  tertunduk dalam gelombang keindahan

Mengeja setiap desiran kasih yang menghembus dari pesonamu

 

Di antara dinding dinding langit kamarku

Rasaku menerawang jauh, melewati bingkai jendela

Melayang ke sudut hamparan bayang dirimu

Kupeluk jiwamu dalam rengkuhan seribu kasih

Hingga kurasakan debar syahdu disepanjang nadi

Sebuah detak yang telah lama menghilang dari kalbuku

 

Di pelaminan hatimu aku terjatuh menggenggam butir cinta

Menyemai ribuan rindu yang mengalir dari sudut rasa

Membuat sekujur hati menggeliat, tergugah dari lelap

Terbuai dalam ribuan nada nada cerita indah tentang cinta

 

 

 

=MERPATI=