Rabu, 29 Juni 2016

HANYA INI YANG TERSISA UNTUKMU karya : Merpati

Tak banyak yang kupersembahkan untukmu
Hanya selembar jiwa yang terbalut kasih sayang
Dimana seluruh aliran darahku tak pernah henti mengalir
Menuju muara jiwamu yang setulus awan putih
Barangkali aku memang jalang dalam tatapmu
Yang tak pernah henti mengusik dedaunan
Membakar gumpalan bara disekujur jiwamu
Namun aku bukanlah angin yang selalu berlari menjauh

Jangan tanyakan cinta kesudut hati ini
Sebuah kata yang telah lama menjadi jasad
Dimana telah kuukir nisan dalam keindahan
Disepanjang hamparan hati yang tertutup kabut
Hingga tiada lagi ruang tercipta, meski bagimu
Usah kau tangkupkan seribu tanya mengapa dikisi benak
Hanya akan membuatmu resah dibakar api gulana
Kerna telah kukekalkan semua cinta pada sebaris nama
Sebelum kau hadir merampas separuh jiwaku yang tersisa

Tak banyak yang kupersembahkan padamu
Hanya segumpal jiwa yang membeku dalam bisu
Kerna hanya itu yang tersisa dari sepotong hati dan rasa ini



=MERPATI=

KUBIARKAN SEPI KEMBALI MEMELUK JIWAKU karya : Merpati

Di buritan rindu yang mengikis
Disela nyanyian asmara yang kian samar
Aku mengeluh pada senja
Tentang sebaris tarian rasa yang terlanjur bangkit
Dimana buih buihnya tak henti bergetar
Mengisi aliran darahku dngan gemuruh kasih
Membuat nanar mataku dipasungan kabut senja

Dikisi hatiku yang mulai terbakar saga
Kutikam topeng kemunafikan dalam angkara
Segumpal cerca teronggok kaku di bibir jiwa
Menanti benak rebah dalam pergulatan bathin
Tiada terlintas disekujur pahatan benak
Sebaris senyuman jiwa tiada berpadan elok laku
Menggemuruh disela pusaran semu wajah kemunafikan

Diambang malam yang kian merajuk
Kubuang semua tentangmu kebalik lipatan kelam
Dan kubiarkan sepi kembali memeluk lena jiwaku



=MERPATI=

KISAH YANG TERAMPAS DUSTA karya : Merpati

Tercoret seluruh bersih
Lenyap ditingkap khilaf sekejap
Lambaian perdu tak lagi melagukan kidung
Membisu disebaris bejana merah kehidupan

Telah kugores rasa pada selarik tinta hitam
Usai cerminan laku merobek tatap jiwa
Seribu kejora menangis dipeluk hujan
Berbaur dalam alunan gemuruh kebencian

Tak kunanti malam bernyanyi tentang kasih
Jika hanya swara parau gagak hitam bertandang manis
Kubiarkanlah sepi memayungi kebisuan
Menari dalam alunan damai lagu silam

Maafkan kata jika mesti bergeser makna
Bukankah hidup tak harus bergeming dalam semu
Setitik dusta telah membuat kita berubah
Mencari jalan pulang keharibaan lena kalbu
Dimana rangkaian waktu akan membuat kita menjadi asing



=MERPATI=

Senin, 27 Juni 2016

DIUJUNG CERMIN DUSTA karya : Merpati

Kugiring waktu berakhir

Sebelum duka menjeritkan perihnya

Dustamu yang kerap bertandang

Memateri hasrat menikam pelangi

Meski kutahu mendung akan berjalan

Mengitari sekujur langkah diri dibalik sepi

 

Aku terdiam dibalik ringkih malam

Mengeja hening semesta penghias langkah

Bercermin pada kaca kebisuan sebuah raut

Namun aku percaya kesenyapan adalah teman terkekal

Yang tak pernah henti mengajari aku

Tentang sebuah arti kejujuran jiwa nan hakiki

 

 

 

=MERPATI=

Minggu, 26 Juni 2016

TAK REDAM ARAH karya : Merpati

Disepanjang detak sepi yang menganga
Sekawanan hasrat tercampak bisu
Meleleh lewati kegelapan malam
Mengembun pada buih buih legam kedukaan
Seribu bayanganmu luruh dibawah bulan lelap
Menghilang bersama gumpalan angan berlari

Tak ingin kujuntai sejumput tanya
Tentang rasa yang terpatah direntang perjalanan
Ketika wajah keakuan tergores jarum kebekuan
Tak jua kusisiri lembah kebisuan terpampang
Meski kusadari ada bebatuan yang akan berjatuhan
Membenamkan diriku yang telah sarat oleh luka



=MERPATI=

Sabtu, 25 Juni 2016

JASAD YANG TAK PERNAH MATI

Kuberikan sebait aksara bagi kenangan
Namun bayang tak ragu merampas seluruh sajakku
Mengarsirkan ribuan buih hitam disepanjang makna
Membuat syairku mengerang disekujur pelataran sepi

Kau tinggalkan seutas jejak yang kian membatu
Mengeras pada keheningan malam
Merambahi helai demi helai rindu tercipta
Mencipta legam jalanan disepanjang bayang

Seonggok cerita membahana diantara butiran darah
Menjelma bagai bilah tajam pisau kepedihan
Menggores kembali luka yang nyaris mongering
Membuat kulit jiwaku tah henti menggelepar dalam erang

Kuberikan sejumput sajakku bagi kenangan
Menari diantara alunan awan hitam
Mengingatkan aku pada demam kelukaan panjang
Namun aku tak pernah mampu berlari dari bayanganmu
Dari jasad cinta yang tak pernah mati oleh waktu



=MERPATI=

Rabu, 22 Juni 2016

DUSTAMU MEMBAKAR SYAIRKU karya : Merpati

Menjuntai lemah wajah rasa
Terlipat beku disudut tebing kata
Seonggok bayang terpuruk dusta
Mencipta bara di pelataran tatap
Hingga syairku terbakar saga
Meluap dalam pijaran merah kebencian

Tak perlu kusulam ribuan pelita
Sepercik dustamu telah membakar pancang
Hilang kemanisan semu
Luruh ke buritan beku
Tiada meninggalkan sepotong raut jejak
Lalu sebaris temali kasihpun terseret pasang
Menjelma kebalik purwa legam sosok kebencian



=MERPATI=

Selasa, 21 Juni 2016

INIKAH DUKA ? karya : Merpati

Inikah duka ?
Sisi kelam sebuah nyanyian cinta
Seperti sajak yang tercipta dari segenap perih
Dimana luka tak henti meneteskan darah
Menghias legam pada tiap jejak
Hingga mencipta senyap disepanjang ruang waktu
Membuat bumiku hampa, dipagut ketiadaan bayang

Dari kesepuluh jemariku meluncur ribuan aksara
Meniti buih malam menjelma menjadi gelombang rasa
Mencipta ribuan jarum runcing yang menusuk nadiku
Membuat aku mengerang, menggelepar dalam kubangan hening
Inikah duka ?
Sebait nyanyian perih yang tak henti menggema
Merobek gendang telinga jiwaku hingga berdara daah



=MERPATI=

Sabtu, 18 Juni 2016

KUTAHU PADA AKHIRNYA karya : Merpati

Kuhempas bayangmu kesudut beku
Menggigil diruang waktu terbakar jemu
Hingga akhirnya lenyap disela hening yang berpilin
Kutahu bulan tak selamanya akrab dengan malam
Sekali waktu meninggalkan gelap pada jemari bumi
Sebagaimana geliat liar bayang dirimu
Ada saatnya melenyap bersama kehampaan

Barangkali ada rentang yang mesti kugenggam
Sebaris perih yang berpalun diantara derap waktu
Menikam sudut resahku pada desah kelukaan
Dan aku tak hendak berpaling lagi pada lambaian gelombang
Meski rindu harus membisu dikisi saga
Kerna kutahu pada akhirnya
Semuanya hanya akan menghempas pasir jiwaku



=MERPATI=

SAGA DIUJUNG SENJA karya : Merpati

Angin menajam, membekukan desah bincang
Merapat pada gelap yang menghampar senja
Lintasan bumi terluka, mencipta diam yang kekal
Rindu tertawa dibalik ruang sempit hampa
Menetaskan bongkahan hitam yang menjebak gelisah
Sepanjang garis hitam ini, tak perlu lagi ada sesal
Semuanya telah berlalu dan membalur dalam keakuan

Bersama merah senja, kuikuti geliat saga
Membuang rekah bunga, hingga menggenang diaspal
Kusambut kepedihan dalam angkara
Memasung seribu wajah beku disekujur bincang tatap
Serangkai angan perlahan kugantungkan dikisi angin
Hingga melenyap bersama hembus keangkuhan yang kian merajah

Malam gelap membara dalam pijar amarah
Seperti merah tatapku yang semakin meradang
Hingga membuat wajah sepi tak lagi bisu
Berentum dalam gelegak merahnya darahku



=MERPATI=

Jumat, 17 Juni 2016

YANG TAK PERNAH HENTI MENGALIR karya : Merpati

Sepi yang menyimak kata
Mendekap rindu dalam sajak
Seuntai rasa tertatih dipojok lamunan
Merambahi jejak puing digelap masa
Bayangan kekasih kian pudar kebalik angin
Meninggalkan segumpal luka disela perjalanan

Pada siapa akan kugantungkan sajak hati
Sedang dinding malam telah merenggut bayanganmu
Menyisakan jejak samar disepanjang sepi
Menghempaskan bantaran rindu dipelupuk mata
Pada siapa akan kusenandungkan gita nyanyian burung fajar
Sedang angin telah menggulung semua tentangmu

Sepi yang mengurung jejak
Meredam segala hasrat tersisa kebalik beku
Namun kupastikan dentum riuh gendering cinta
Tak pernah henti mengaliri helaian pagi
Mendekap baka seraut wajah yang tak pernah pupus



=MERPATI=

DILEMA HASRAT DAN JEJAK karya : Merpati

Bunga bunga sunyi mengelopak
Merejam semua jejak kian menjadi samar
Menyisakan raut keraguan yang membelenggu
Hingga mengentaskan kisi kisi harapan kebalik legam
Mengunggah bujuk disekujur beranda hasrat

Kerapkali bisikan kata mendayu diujung tatap
Meraba detak hati meningkap segala kebimbangan
Menggoda keheningan menari dalam gelisah
Dan seribu getar tak henti merambahi nadi
Mengurai kisi kisi sebuah wajah harapan
Namun jiwa tak hendak berkaca pada semu
Terpasung kaku diantara puing yang tercipta dari fatamorgana



=MERPATI=

MASIH ADA KEMILAU karya : Merpati

Di pipi malam yang kian beku
Kurakitkan hati menyeberangi kuala hening
Melewati bentangan rindu , menghanyutkan duka
Menyusuri gelisah ombak hingga ke tepian pasir
Dimana kudamparkan semua letihku pada kehangatan pantai

Tak kupedulikan lagi laut yang kian gelisah
Kuresapi merdunya lagu ombak yang menyelinapi waktu
Yang menuntunku pada sebuah hamparan indah kehidupan
Dimana tiada bayangan luka menikam ulu hati
Tiada sesak gemuruh rindu menyeret hampa
Bahkan tak sepotongpun kenangan silam terhisap benak

Dibawah rintihan bulan separuh
Kusibak tirai kegelapan yang menggantung samar
Dan diantara hitamnya, masih ada secercah kemilau
Yang menanti jejakku berlari menggapai
Bersama sebaris senyuman cerah wajah kehidupanku



=MERPATI=

Rabu, 15 Juni 2016

RINDU TAK BERTEPI karya : Merpati

Hening tak jua lekang, mendekap bincang dalam bisu
Gumpalan rindu tua tak henti mengaliri darah keruh
Menggelegak merah bersama pekikan jiwa
Lalu dengusan letih atma mengalir terbata bata
Menghembus lirih dibalik leher bayanganmu
Lalu perlahan menguap dan meninggalkan jejak putih

Ingin kutikam lukisan rindu yang terlihat kusut dan letih
Membakar sisa kenangan disepanjang lorong hening malam
Dan kuarsirkan debu yang tersisa pada kening hampa
Lalu kubuang semua tentangmu kebalik gulungan angin lalang
Namun dinding rindu yang kusam dan kotor
Terpampang begitu kokoh dan tajam
Menyayat nyanyianku hingga terdengar sengau
Dan mematahkan senyumku kebalik gumpalan rindu tak bertepi



=MERPATI=

Selasa, 14 Juni 2016

KUINGKARI JANJI PAGI karya : Merpati

 

Sebelum malam jatuh telah kuingkari janji pagi

Membawa harum bunga mengitari sinar rembulan

Lalu kuhembuskan aromanya melewati embun jatuh

Hingga berseri mentari dibalutan taman langit

Telah kutorehkan semua mimpi terbangkit ke rahim kelam

Hingga berserpih kelopak gugus di tanah basah

Tiada kembang bertunas, hanya reruntuhan daun tercipta

 

Telah kugariskan tinta hitam mengaliri senja

Membingkai wajah rembulan kebalik padanan remang

Bunga mimpi terkelupas disepanjang saga

Gugur perlahan membalik ke dasar bumi

Dan kutahu tiada akan ada jejak mengaliri kata

Meski hanya sekejap desahan rindu yang terkuak

Kerna telah kupadamkan semua sinaran tentang dirimu

Hingga menggelap diujung wajah ketiadaan

 

 

 

=MERPATI=

Senin, 13 Juni 2016

HANYA MENANTI PULANG KEASAL karya : Merpati

Malam merajut sepi

Menyisir dingin seribu kenangan luka

Desah aksara melipat tawa kebalik gundah

Membuat angin tak sempat meninggalkan senandung rindu

Dari balik jendela kulihat bayang bayang kabut merapat

Membawakan sebaris puisi kepedihan keujung nadi

 

Lihatlah kekasihku !

Lambaian daun jati meliuk kian kaku disela hening

Seakan tengah memekikan teriak kelukaan panjang

Kau dengar erang lirihnya yang membatu

Mengeras pada dinding kecewa yang tercipta

Dimana sebungkah kepalsuan masih menancap tegas

Meratakan semua tangkai mimpi kebalik luka

 

Selembar hasrat terbaring diatas tanah basah

Menggigil resah dipelukan angin tua membeku

Hanya menanti waktu, membawa segalanya pulang keasal

 

 

 

=MERPATI=

Minggu, 12 Juni 2016

INILAH DIRIKU karya : Merpati

Inilah diriku
Sejumput rasa dalam lautan hening
Menggenggam perih dipelukan luka
Mentahbiskan ribuan kata sarat kepedihan
Kebalik bayangan renta sang malam
Hingga bumi tersedu dibalut gerimis

Ketika senyum suratan tak bergenggam hari
Sirna secercah kilau pelangi ditataran duka
Kata bersambut luka, mencipta elegi
Membiaskan sajak sajak perih direntangan malam
Inilah diriku
Sepotong hati yang kembali terampas dari kerlipan bintang
Mengelana disepanjang jelaga dan roda roda kelam
Mencari sejumput penawar luka dibalik kerlingan sepi



=MERPATI=

LUKA DARI KEGELAPAN karya : Merpati

Butir air meneteskan noktah
Mencoreng hitam pelataran kalbu renta
Angin menggigilkan sepi, meningkap senyum bulan
Membuat bumi menangis kian tersedu
Di pintu kepedihan aku mengembara
Mencatat setiap jejak yang ditinggalkan rintihan malam

Seperti nyanyian gagak hitam
Kusenandungkan jua pekik kelukaan panjang
Dimana erangan sengau tak henti menggemai sepi
Menenggelamkan setiap aksara yang terbit
Hingga pudar kebalik gulungan pekat air hujan
Di pintu kegelapan malam aku terluka
Menahan perih tetesan darah yang mengucur dari kalbuku



=MERPATI=

Jumat, 10 Juni 2016

KETIKA KATA MULAI BERWARNA karya : Merpati

Ketika kata kata mulai berwarna
Mengapa tiada kurengkuh sinaran pelangi
Sedang rasa mulai membenih tunas
Mengalungkan ribuan getar disekujur nadi
Seribu nyanyian cinta telah menjelma menjadi sungai
Menghanyutkan kitab kitab sepi hingga kesudut sirna

Mungkin inilah saatnya kutuang segala hampa
Melepaskan seluruh gulana pada bisikan angin
Hingga ribuan hikayat silam menguap lepas
Lenyap bersama wajah kegelapan yang tertinggal
Lalu dari rahim sepi, kuhimpun nyanyian asmara
Menggenangi kerontang jiwa dengan aliran teduh
Membuat jiwaku tergugah dari sebuah tidur panjang\

Ketika aksara mulai begitu berwarna
Kuukir ribuan syair asmara dari balik tinta emas jiwa



=MERPATI=

Jumat, 03 Juni 2016

TERPASUNG DIANTARA HASRAT DAN KEMUNAFIKAN karya : Merpati

Berpaling rupa menggerai bincang
Melaburi noktah hitam dengan kemilau semu
Agar gelap tiada membias aib disekujur langkah
Ketika sepasang mata kejora menelanjangi diri
Seribu wangi kau hembus lewat dedaunan lena
Merabai selaksa tatap dalam guratan pelangi
Mencipta barisan senyum disepanjang netra jiwa

Sekejap aku terlena diantara nyanyian semu
Memancang sebaris keindahan hakiki tentang dirimu
Meraup makna elok dari setiap desah bincang sucimu
Hingga terpejam mata jiwaku mengarak pendar fatamorgana
Mungkin aku memang jalang yang tak henti menabur api
Namun nadiku tak hendak berdetak bersama dusta
Meski terlahir dari sebuah bayang terdamba

Kau urai kelopak dusta menembusi tanah basah
Hingga ilalang liar terpejam bisu dibalik jejak palsu
Aku kian terkatung diantara hasrat dan wajah kemunafikanmu
Menanti matahari menyibak semua kabut samar kegelapan



=MERPATI=

DISELA WAJAH KEPALSUANMU karya : Merpati

Seperti denting sengau harpa jiwa
Malam tak hadir serupa pelukan kemarin
Usai angin mencatatkan noktah di dinding benak
Menggurat seraut bayangan kelam atas dirimu
Meski tiada raut kebenaran terurai dibalik embun

Tak terdustai arakan awan
Bincang hanya separuh purwa pancang kebenaran
Menggiring sekawanan tatap berlari kesudut nyata
Membawa kalbu terombang menggenggam resah
Membuat aku tak mampu berpijak tegar

Adalah dirimu yang kini lena dipelukan rasa
Memancang tanya yang tak hendak kurekah jawab
Kau gerai wujud bincang disejengkal laku terurai
Memaksa yakinku rebah diantara tumpukan dusta
Yang terkuak dari sebaris serpihan legam gerak jiwamu



=MERPATI=