Jumat, 29 April 2016

KEINDAHAN SEMPURNA karya : Merpati

Rindu berkelebat disela bayang bayang air dan rimbun kabut
Menapaki pembuluh nadiku, hinggap didahan hati
Seribu nyanyian panjang mengalun syahdu dari balik bayanganmu
Menabur harum kenangan disepanjang lorong kasih
Dan selalu memberi ruang bagi lahirnya kata

Kulihat hujan manik manik, membawakan sepi
Membuat rindu kian menyeruak pedalaman hatiku
Menggemuruhkan sepotong rasa yang lama terlelap dalam tidur
Bayangmu tak henti menari pada kisi kisi butiran air jatuh
Mendamparkan aku pada gigil demam kepedihan panjang

Dingin merapalkan jemala suci, menggores pinta bagi ujung rindu
Semoga langit mengurai bincang jiwa
Menyempurnakan kembali bait indah kenangan
Dalam sebaris raut nyata wujud cerita
Bukannya selarik keindahan yang menyerupai kegelapan



=MERPATI=

CERMIN KEBENARAN karya : Merpati

Langit mendedah bumi membukakan kuburan
Mengarsir perjalanan suci ke ruang maha kekal
Sebuah isyarat kehidupan telah terpancang tegas
Tersembunyi diantara garis garis lurus yang ditarik tanpa sisi
Waktu yang terus menari, menciptakan sekat tak bermata
Dimana jalan akhir terpateri dari balik manik manik swarga

Angin terbit dari sela sela tipis ketiak waktu
Membuai dan menghempas tiada mengarak bincang tandang
Mata hati seperti tombak yang menghantar ribuan jiwa
Menyeret sebuah wajah akhir dari gunjing kebenaran
Hingga bermuara pada perjalanan langit hitam atau jingga
Dimana laku fana dihadapkan pada sebuah cermin kebenaran hakiki



=MERPATI=

Kamis, 28 April 2016

AKAN SELALU KUHABISKAN TINTA INI UNTUKMU karya : Merpati

Beribu aksara telah menyerap tinta dikeheningan
Menyeret langkah ke sudut penjuru rindu
Kutempuh bukit demi bukit rahasia bayanganmu
Hingga hasratku menyala dan berkobar, memahkotai asa
Meski disela sepi yang menggigit rasa
Bebatuan depan, begitu runcingnya menghadang setiap jengkal perjalanan

Kesunyian bayang telah melahirkan kata kata
Menggeliat resah berloncatan seperti lidah lidah api
Namun darahku tak henti mengalir, merambahi muara kasihmu
Mengeja setiap detakan cinta dalam sebuah bejana ketulusan
Dan seribu nyanyian syairku tak henti memekikan namamu
Kian memancang hasratku, menjulang kokoh bersama asa

Tak henti kutulis kawanan sajak di sudut sudut malam
Diantara kerentaan rindu dan sepi
Kerapkali kuubah tangisan aksaraku menjadi pijar rembulan
Yang tiada henti menarikan aroma cinta disepanjang malam
Hingga tergugah asaku dari lelapnya kematian semu
Dan akan selalu kuhabiskan tinta ke lautan hening
Bersama bayanganmu mengguratkan seribu makna sebait cinta



=MERPATI=

Rabu, 27 April 2016

PADA NAMAMU karya : Merpati

Dan rinduku tak menyuarakan nyanyian apapun
Namun aksaraku tak henti merambahi sekujur namamu
Menggenggam getar perih pada jengkal demi jengkal jejak terlewati
Mengeja serpihan puing mimpi berserakan
Hingga hampa membasuh gigil syairku dalam kedukaan
Dan membuat aku bersembunyi dibalik kabut musim dingin

Waktu yang ditoreh ujung belati kehampaan
Menggores perih hamparan jantung sepi
Namun tiada pudar hasratku berlari
Merambahi jejak sepanjang rahasia abadimu
Mengeja buih demi buih yang tersisa dari kenanganmu
Hingga bincangku lenyap direguk mulut waktu
Bagai embun sirna dibakar senyum cakrawala

Rinduku tak henti mengalir dari lorong lorong sepi
Menjelajahi puing kenangan dan nisan mimpi
Mengalirkan sekujur rasa pada muara bayanganmu
Dan pada namamulah segala syairku memancarkan maknanya



=MERPATI=

KUBUR DARI KENANGANMU karya : Merpati

Tak henti kugali kuburan dari kenanganmu
Meski benak kerap kali menghalang geliat hasrat
Namun masih jua kurambahi jejak hitam kenangan
Mengupas guguran mimpi dengan pisau kepedihan
Terkadang seringkali keindahan bayang menjelma menjadi api
Membakar kerontang nadiku dalam gulana panjang

Rindu tak henti menyalakan sumbu urat urat darahku
Memintal elegi sepanjang lorong lorong kenanganmu
Mengeja seraut paras yang terbit dari rahim silam
Kupungut kembali serpihan mimpi yang tenggelam
Merangkaikannya dalam sebuah asa baru yang terlahir dari hasrat
Namun setiap kali aku menaiki tangga ke langit terjauh
Sinar bayanganmu menenggelamkan aku



=MERPATI=

Selasa, 26 April 2016

DESAH ELEGI DISAJAK KU karya : Merpati

Pada sebaris sajak kutitip makna rindu hati
Mengalun patah ditiap helaan bait
Mendendangkan nada irama tak sempurna
Barisan aksara menggeliat, mengaliri tabuh hampa bayangan
Dimana erangan ruh syair menggema bagai gemuruh
Mengarsir noktah hitam ditubuh yang sunyi

Kutulis serangkai aksara tak bermata
Membawa lusinan rasa tak bergeming tuju
Seperti sebuah syair cinta yang tiada tertebak
Berpusar diantara ribuan makna berantah
Tak tahu arah kemana rupa berpaling
Hanya mengikuti perjalanan pulang angin gelisah

Pada seribu mimpi tanggal
Rindu tak berlari mengejar bayang
Diam membeku, meninggalkan peta lusuh digigir sepi
Akhirnya hanya memancang guratan elegi disekujur desah sajakku



=MERPATI=

SUJUDKU DIATAS LAKU karya : Merpati

Ketika jemari menari doa
Terbuka puncak rasa ditubir sesal
Selaksa khilaf terurai dikisi benak
Bergulung naik menyelusup resah ke ruang jiwa
Seribu laku berkaca pada bait kebenaran ilahi
Bagai gulungan ombak menampar kalbu kebalik duka
Betapa remang jejak yang telah terlewati
Hanya mengarsir ribuan noktah hitam disepanjang ruang waktu

Melintasi sepertiga malam hening
Sujud raga mengawal khidmat atma
Berpayung sesal mengarak jemala keharibaan langit
Tangan terentang, wajah mendongak hiba
Tertunduk perih mengenang laku tiada patut
Sederet aksara kalbu terurai bagai tangisan langit
Memohon segumpal ampunan atas remang hitam yang tersentuh
Ketika raut jumawa tersandang tegas disekujur langkah keakuan



=MERPATI=

Senin, 25 April 2016

PERTEMUAN DARI DOA YANG PAPA karya : Merpati

Bincang menyeruak, mengawali jumpa
Mengetuk gerbang rahasia garba pada sebuah nyanyian
Sejenak rasa tergugah dalam getar pesona
Memacu ribuan buih hasratku melanglang dalam harap
Mengembara diantara bait bait mimpi yang terbit

Aku melihat ombak berkejaran di matamu
Melayarkan bahtera syahdu sarat gelembung kasih
Kurajut bincangku, mencerna setiap jengkal lambaian cahayamu
Berjabat genggam sanubari, melapangkan jalan keindahan
Dalam rahim kalbumu, kunyalakan pijaran api asmaradana

Sebuah pertemuan terlahir dari doa yang papa
Menggugah tahta kebekuan kebalik gemuruh kehangatan
Dan kita tersenyum bersama desir yang meronai kalbu
Memancang perjalanan ke pintu gerbang kasih abadi
Meski kita sadari, cuaca memberat dan menekan akan menjadi aral perjalanan



=MERPATI=

MENDUNG DIPENGHUJUNG APRIL karya : Merpati

Matahari pucat yang resah 
Langit rabun yang menangis 
Irama rintik mengawali fajar 
Mengatupkan senyum dedaunan beku
Tawaku menyingkir pergi 
Menjelma purwa resah dipadanan langkah

Mendung dipenghujung april 
Meningkap gelora kalbu ketitian duka 
Aku menggeliat dalam hamparan resah 
Melayarkan bahtera bermuatan lampu kepedihan bayang 
Dimana selaksa gelombang sesal menghantam tak jeda 
Membuat aku terhempas ke batu karang 
Dan menyibakan kembali luka yang tak sempat mengering

Seuntai pagi berpayung ribuan mega legam 
Menggulung awal langkahku kebalik perenungan kelam 
Mengikis seluruh sisa senyuman semalam
Dan membuat aku kembali rebah 
Menggelepar dibawah raungan embun jatuh



=MERPATI=

MASIH SELALU KUCOBA karya : Merpati

Angin berteriak
Sehelai daun terperanjat jatuh
Bulan separuh tersedan merenungi hening
Membawa malam kian berlari menyuruk kelam
Telah kunyalakan rahasia bunga bunga liar
Mengarsir wajah kemilau diatas bayangan sepi
Kuselimuti semak belukar gelap dalam cahaya semu
Namun pijar hanya sesaat membawa senyum
Sebelum gelap melibas dalam tiada

Masih selalu kucoba memintal lagu sepanjang lorong rahasia sepi
Menggali cahaya keindahan diantara bayang kenanganmu
Mencari seberkas wajah kemilau yang terukir baka
Yang dulu selalu akrab menggenggam langkah hari
Kusebarkan harum bunga cempaka disudut kegelapan taman
Agar tiada hening wajah sepi yang semakin renta
Meski gemuruh hampa tak pernah luruh menghiasi malam malamku



=MERPATI=

Minggu, 24 April 2016

TAK AKAN PERNAH KITA TULISKAN LAGI karya : Merpati

Tak pernah kutuliskan peristiwa itu
Selembar kenangan yang memucat pada daun senja
Dimana gerimis telah mencatatkan perihnya
Pada guguran kusam tangkai kelopak kembang
Sebait cerita legam yang tak hendak di bisikan angin pada senja
Meski malam telah melumatnya dalam kebisuan legam

Setidaknya cerita kita telah menjadi sekedar lembar kenangan
Seusai seribu gerimis menghanyutkan bunga bunga impian
Selaksa buih rasa menguap, mengering pada langit renta
Melepaskan gumpalan kasih kebalik serbuk kepahitan
Dan jejak telah terlalu tua membalik masa
Merenangi garis suratan, menggapai puing berserpih

Tak akan kita tuliskan lagi
Kenangan yang telah menjadi buku asing pada lembar kehidupan
Bunga bunga telah berguguran dari tangkainya
Dan hanya menyisakan jejak hitam
Yang akan sirna ketika hujan membasuh tanah basah



=MERPATI=

Sabtu, 23 April 2016

SEPI YANG BERBISIK karya : Merpati

Ada sepi berbisik di tangkai malam
Memamah desir angin lenyap ke dasar bumi
Seberkas pelangi berlari, menggumpal pada legam awan
Mematahkan seluruh nyanyian cerita senja
Menyisakan pecahan batu karang di pantai hati

Retakan hujan sisa senja, jatuh menetes diatas kelopak beku
Mengarsir padanan remang disekujur pelataran hari
Mengguratkan buih hitam pada cerminan rasa
Ada yang tiada bangkit menerobos kisi jendela
Membawa gemetar pada musim yang cemas
Membuat rongga kata kataku menggigil dalam demam kelukaan



=MERPATI=

DALAM KESENYAPAN karya : Merpati

Kesenyapan perlahan bangkit dari balik jendela
Menghimpitkan sebaris resah ke bilik hati hampa
Hening menjerat benakku tergusur ke hamparan ruang tak berbatas
Menjejaki ranah basah kerinduan tak berwujud
Aku tersudut pada bayanganmu
Yang tiada henti menari, mendesahkan seribu nyanyian perih

Disepanjang rentang kenangan dan luka yang tersibak
Sesal menyelinap membawa buih gulana
Menjulurkan duka bagai lidah langit merah
Kembali aku tak mampu lagi menengadahkan wajah
Menadah perih yang terlontar dari kelopak silam

Kesunyian membentang diantara senja dan malam
Disela jurang silam dan wajah kesepian
Membuat petangku kembali tersungkur, tertarik arus resah mengguruh
Sedang rindu kian memberat dikisi tungkai nadi
Membuat nyanyian hatiku menghampar tanpa ufuk



=MERPATI=

MERINDUKAN CAKRAWALA karya : Merpati

Malam putih berlantai sabda
Desir angin mengasuh hampa dari balik sepi
Sukmaku berjabat goresan mimpi tanpa wujud
Memasung kebisuan disekujur lamunan perdu liar
Aku kian mabuk, menghisap getah waktu yang begitu legam

Oh alangkah dinginnya gerimis yang memandikanku
Menggigilkan sekujur jantung dalam kebekuan rasa
Membuat kakiku tertatih disepanjang bebatuan dingin
Merambahi celah celah sempit wajah kegelapan
Aksaraku mulai meronta liar diburitan lelah
Merindukan senyum cakrawala yang menghangatkan kembali nadiku



=MERPATI=

Jumat, 22 April 2016

INGIN KUPINTAL BENANG PINTA karya : Merpati

Aku terkepung mimpi yang memabukkan
Mengguratkan namamu pada hamparan permadani suci
Menggenggam seraut paras kebalik rengkuhan kasih
Aku melihat dalam pelangi bayanganmu
Dimana sekawanan angsa putih berjajar
Mengarak cinta menuju pelaminan abadi

Dalam pendaran cahaya membara, senyummu menampak jelita
Membasuh setiap jengkal rasa dengan beribu jarum kerinduan
Membuat aku terbakar dalam kobaran resah keindahan
Aku menggelepar dalam rimba hasrat
Mengeja sebarisan mimpi yang terbit dari balik pelukan bayang
Dimana bunga cinta merekahkan gumpalan aroma bahagia

Disudut kemerlap bayanganmu
Akan kupintal benang benang mimpi menjadi purwa
Mengasah jarum suci doa, agar pinta tak hanya menjadi bincang



=MERPATI=

Kamis, 21 April 2016

MENYANDANG SEPI karya : Merpati

Menyandang beban sunyi disini
Hanya mengarak keluh bumi pada kejenuhan
Serentet kemilau semu pada tangkai malam
Terlihat lebih menjemukan dari rembang petang
Menggelitik hampa kalbu kian menebal pada sunyi
Tiada binar indah menggapai rasa yang terpateri
Seusai cahaya dipelupuk kasihmu padam

Dari seberang gelombang, nyanyian sangsai merabai angin
Mengikat bayang bayangmu diatas geliat ombak pasang
Seribu kata suci terlontar dari pintu jiwa
Berharap ada purwa menjelma dipucuk kenangan silam
Sepotong paras yang dulu lekat disepanjang rentang hari
Dari kemerduan jiwa yang kerap memateri kedamaian disela benakku
Gambaran kekasih yang lenyap dibalik gulungan takdir buta

Menggenggam hening disekujur jejak tertinggal
Hanya mendamparkan mimpi mimpi kian menebal
Menggemuruh diatas hamparan duka yang terpateri baka



=MERPATI=

Rabu, 20 April 2016

TAK MAMPU KUTERJEMAHKAN DALAM BINCANG karya : Merpati

Kuterjemahkan lambaian hatimu dalam lagu
Bagai kidung yang mengalun diantara celah dedaunan hari
Merambahi sekujur tatap, menggores kemilau diujung rasa
Sebuah nyanyian yang terlahir dari kepingan asa
Ketika gelegak hasrat bertahta kokoh direlungan nadi

Lidahku tak mampu menerjemahkan gemuruh kalbu
Membeku direntangan hasrat dalam seribu diam
Hanya geliat jemari tiada henti meronta
Melukis jengkal demi jengkal nyanyian tersembunyi
Mencerna kemilau bayangan diantara untaian aksara kaku
Dan kusimpan semua keindahan tentangmu disela lipatan waktu



=MERPATI=

AKU BUKAN PENYAIR karya : Merpati

Aku bukanlah penyair
Meski kerap kuburu kata kata semu
Memanggil barisan ruh kedalam bait
Hingga rangkaian kalimahku menggeliat
Mengumandangkan secuil rasa yang tergugah lelap
Namun aku bukanlah seorang penyair
Aku bukanlah seorang pujangga kata
Yang mampu menggantungkan ribuan aksara dewa
Menghiasi dinding hati dalam nada keindahan
Dimana geliat nada kalimahku melena buiakan ilalang yang terkapar
Membuat angin menari gemulai dibalik hamparan senja

Aku bukanlah penyair sajak cinta
Kerna jemariku hanyalah sebuah ujung dari rasa
Yang kerap menggeliat, menarikan ribuan makna tentang dirimu
Sebuah bayang yang telah menyatu dalam aliran jiwa ini



=MERPATI=

Selasa, 19 April 2016

DIPASUNGAN KENANG karya : Merpati

Duka memberat dimata lara
Mengerucut pada rindu yang tak kenal lelah
Segenggam aksaraku tak lagi mampu menerjemahkan senyuman pelangi
Merebah diantara erangan sajak sajak kehampaan
Sedang lidahku kian kelu dipasungan belenggu rasa
Memendam beku irama nyanyian asmaradana

Telah kuhimpit jejak kenang dikisi barisan mimpi
Diantara lorong lorong waktu kejenuhan yang kian merapat
Kubingkai gelora wangi kembang setaman
Melukis serangkai paras dikelopak rekah semu
Namun sepi tak kunjung berlari
Membebat langkah dipadanan seribu hampa
Membuat aku tak mampu berlari dari rentang kenangamu



=MERPATI=

SENJA TUA BERSAMA DUKA karya ; Merpati

Aku menggelepar dalam sepi senja
Menatap bayanganmu yang menggeliat disela tarian risau
Dari tatap matamu kulihat kepulan duka
Memendam seribu bincang yang tak mampu kau lontarkan
Hanya butiran bening yang merangkum diam
Melukiskan selaksa beban yang tak hendak tertuang dalam langkah

Senja menjadi begitu sederhana
Sesingkat takdir mendera kisah diujung lara
Dukamu menembus butiran gerimis
Mengisi setiap ruang kosong pikiran dan perasaanku
Membawa jiwaku pada puncak gelombang kepedihan rasa
Engkau hanya terdiam, menatap hampa hamparan sunyi
Mengubur semua prasasti mimpi yang terpancang dalam kelukaan

Aku mengalun bersama dukamu yang meronta
Memasuki kepedihan langit menggenggam puing puing keruntuhan
Seperti ajal yang bertandang tanpa bincang
Suratan takdir pada akhirnya menghantarkan kita ke puncak kedukaan
Merampas segala mimpi dan menenggelamkannya pada laut kelukaan
Hanya menyisakan sebungkah cinta, yang tak henti mengerang dibalik derai air mata kepedihan



Senja tua disudut kotamu
=MERPATI=

Senin, 18 April 2016

NAFAS SAJAK KU karya : Merpati

Seperti fajar yang menyungkai cakrawala
Kupuja parasmu yang meluruhkan jantung ini
Sebaris keindahan yang mengajak dedaunan menari riang
Membuat kebekuan malam meleleh diharibaan kerdip mentari
Senyummu yang seindah kemilau embun
Menyibakan mendung yang sekian lama menaungi pagiku

Bincangmu yang kerap menggulirkan buih keakuan
Menghanyutkan seribu duka kebalik gundukan bumi
Membuat langit tersenyum menguakan rahasia keindahan
Kuhirup wanginya nafas jiwa yang terurai dari tetesan pijar
Dimana tak henti kurasakan denyut kemesraan abadi
Yang selalu menggemuruhkan rasa cinta direlungan kalbu ini

Kupuja dirimu seutuhnya
Sosok damba yang terlahir dari lubuk cinta
Dimana semua sajakku tak pernah henti mengeja sekujur bayanganmu



=MERPATI=

TERTATIH karya : Merpati

Begitu perlahan waktu membaringkan kenanganmu
Hingga kesepian begitu melesat mengisi seluruh malam
Membawa segumpal buih kepedihan diujung rupa
Menorehkan aroma luka yang tiada pernah pupus
Sebagaimana layaknya angin
Tak pernah diam, meski gelap merenda dunia

Ketika senja mengungkapkan kesedihannya pada malam
Kabut mencatatkan setiap sepi yang yang diuraikan barisan awan
Kata kata menjadi penyempurna irama kehampaan
Menggemuruhkan kawanan sajak elegy yang ditumpahkan oleh resah
Hingga membuat langkahku tertatih diantara batas tidur dan kematian



=MERPATI=

PADA SETIAP RESAHKU karya : Merpati

Pada kefanaan yang senantiasa menyalakan rindu
Kusentuh gigir waktu dengan seribu japa pelangi
Dimana segenggam asa kerlip bintang tak pudar ditelan sepi
Membangun rangkaian aksara pinta dibelahan hening malam

Pada selaksa kenangan yang tak henti mengurai bayangan
Kurekatkan bincangku yang tak pernah didengar oleh mendung
Kusentuh tepian rembulan, memanggil kemilau pulang
Bertandang menari bersama ribuan cahaya kunang
Agar tiada remang jalanan yang mesti terlewati
Dan tak mengerang kaki jiwaku, tergores duri ilalang resah

Pada setiap butiran mimpi yang jatuh
Kubakar hasratku agar sabar seperti debu
Dan biarlah bangkai keresaham silam melebur dan sirna bersama sepi



=MERPATI=

Minggu, 17 April 2016

DIGERAIAN SILAM karya : Merpati

Denting gitar terdengar dari belahan sepi yang hancur
Menyeberangi lembah tanah mati bayanganmu
Mengerat sejumput hati yang tergulung kabut hitam
Gemanya melintasi tumpukan rindu yang hangus
Menyeret kalbuku kembali berpusar digenangan duka tak berujung

Dan kerapuhan rinduku menjadi bagian dari sepi
Berarak hampa mengiringi detak ketiadaan
Seperti bungkahan salju dimusim gugur
Berpadan erat disekujur lukisan beku bayanganmu
Dan kembali aku tak mampu berlari dari silam yang tergerai
Meraup guguran luka yang tak pernah mengering oleh waktu



=MERPATI=

Sabtu, 16 April 2016

SEGENGGAM AKSARA JAWAB karya : Merpati

Awan merunduk, angin menghening dalam doa
Menghantar bianglala yang rebah dipunggung sepi
Dijendela hari, aksaraku mulai berguguran
Membentangkan lukisan gerimis dinding hati
Nafas bayanganmu seakan bisikan dari jauh
Tak henti menggemuruhkan tanya yang tak pernah mampu kujawab

Aku mencintaimu, sangat mencintaimu
Hanya itu yang mampu kudesahkan sebelum gelap turun
Sebelum kau pergi dan menuntunku ke pusat kepedihan
Namun masih kubaca sisa topan disekujur bayanganmu
Menggemuruhkan barisan tanya yang menggayut jiwa
Menikamkan tatap dingin kelukaan diujung jantungku
Dan aku hanya membeku, menyelimutkan kabut yang kian samar

Gerimis menghantarkan permadani dingin
Mengajak angin menari resah
Dan aku masih mematung bisu di jendela senja
Menaburkan ribuan aksara jawab yang tak pernah mampu kukatakan padamu
Hingga lenyap digenggaman malam renta
Sebaris rahasia takdir yang membuat luka di hati kita



=MERPATI=

Jumat, 15 April 2016

KETEGARAN SEMU karya : Merpati

Disepanjang deretan hari yang menyusut
Tiba tiba kurasakan rinduku mulai menggenangi waktu
Meluap hingga kegigir sepi, membasahi legam hamparan kalbu
Seperti aliran air yang meruncing ke tubir muara
Menghimpit sesak dalam gemuruh tak tersentuh
Membuat ranah jiwaku melembab, basah dimamah gigil

Dan waktu menjadi pohon yang ditinggalkan daun daunnya
Memancang ketegaran semu disekujur hamparan kerontang
Rindu tak tergeser oleh masa, meronta dipelukan duka menyapa
Bayang mulai menjelma dalam bungkahan hasrat tak berpintu
Mengeras disekujur keremangan arah yang tak pernah pasti
Dan selalu menyisakan kegalauan yang tak pernah berujung rupa



=MERPATI=

KEYAKINAN YANG TERGOYAH karya : Merpati

Kuikuti detak sepi yang membongkar sisa keyakinanku
Dimana gemuruhnya menerbangkan semua pancang semu
Dimana gaungnya merobek keteguhan sebaris rasa
Dan aku lihat wajah cinta mulai pucat kehitaman
Menggigil tertimbun gundukan salju kebekuan

Kepergianmu tak lebih perih dari perpisahanku dengan dunia
Namun tak urung, sempat menikam perih kulit jiwaku
Meninggalkan goresan patah pada tangkai malam
Hingga mengalirkan tetes kepedihan disepanjang luka
Tapi semuanya telah lampau
Sihir tenung sepi telah membakar segala perihku dalam kejenuhan
Menciptakan selarik jarak yang tak terjengkal waktu

Dijantung sepi kunikmati indahnya musik kedamaian
Sebuah gema swara merdu dari bisikan angin
Kubangun puing puing kedamaian dari timbunan kesabaran yang membeku
Tanpa terurai lagi wujud lampau sebuah kenangan usang



=MERPATI=

MENUJU SUNYI karya : Merpati

Kutempatkan diriku diantara tembok tembok tua
Diantara jarak asing dan sunyi yang tak terjengkal
Kusimpan semua gambar gambar kemarahan yang menggugat
Pada sebuah ruang keikhlasan disekujur hamparan jiwa
Hingga kurasakan dingin menyebarkan harum bunga kenanga
Membasuh beku semua gelegak bara disekujur pembuluh nadi

Dalam kebisuan yang mengeras, kesunyian menjadi karib terindah
Dimana aksara tak lagi menjadi isyarat kelukaan
Dan sajak sajak ku tak mengerang dalam kepedihan
Kusulam mimpi dalam sebaris purwa kesahajaan
Hingga tiada menampak lagi bait bait keakuan disekujur asa

Seperti daun daun luruh diterpa angin senja
Kubungkam semua hasrat tersisa kebalik padanan hening
Kutempatkan diriku dibalik ruang keremangan
Dimana wajah kedamaian hakiki melambaikan jemarinya
Memanggil kaki kaki jiwaku berlari menggapai mimpi yang sesungguhnya



=MERPATI=

Kamis, 14 April 2016

DALAM KATA KUMAKAMKAN BAYANGANMU karya : Merpati

Dengan menunggangi puisi, kumakamkan bayanganmu ditumpukan kata
Kugali tanah basah, lalu kuhamparkan semua tentangmu
Meresap kebalik sepi, mengendap pada dinding ketiadaan
Kubiarkan sejumput angan sisa merebah dalam pori pori waktu
Hingga akhirnya sirna direntang jejak keletihan

Dalam kebisuan yang mengeras
Kutimbun gundukan rindu yang tak lagi kumiliki
Hingga mengental bersama kejenuhan malam renta
Sebelum angin melenyapkannya kebalik gelap
Bersama sepenggal rasa yang tak hendak kugenggam lagi dalam semu
Kubiarkan terhembus lepas bersama buih buih sepi malam



=MERPATI=

SEPENGGAL CERITA TENTANGMU karya : Merpati

Cerita silam tak henti berpusar di jantung senja
Meresap pada guguran daun jatuh, menembus sunyi
Aku tertekuk diantara bayangan gelap kenanganmu
Memintasi derap kebisuan bahasa disepanjang jemarimu
Hingga tertatih aksaraku memintal kebekuan makna

Sepenggal cerita melambai dari kesunyianku
Menerobos rahasia waktu, menghantarkan rindu
Membangkitkan sejumput angan mati, melebur dalam hasrat
Membuat aku menggeliat resah dalam pergulatan abadi
Tertatih disepanjang bayanganmu yang enggan berlari

Cerita tentangmu tak pernah surut disepanjang bentangan masa
Mengarsir ribuan jarum dipadanan kemilau wajah asmara
Membelenggu gerak nadiku pada sebuah ruang tanpa pintu
Membuat aku tak pernah mampu berlari menjauh
Tinggalkan cinta dan sekelumit cerita tentang dirimu



=MERPATI=

Selasa, 12 April 2016

TERNYATA TIADA PERNAH KULUPA karya : Merpati

Ternyata aku tak pernah lupa pada jelita wajahmu
Yang berkilau dari balik kerudung hijau pupus
Ketika angin bebukitan tak henti membelai raga mu
Dan awan menghadirkan seberkas bayangan pelangi atas dirimu
Tiada jua kulupa, alismu yang terlalu indah bagi rimba
Dimana senja tak henti memuja setiap kerling manjamu
Membuat semak dan perdu menggeliat liar, menyanyikan kidung alam

Telah kucatatkan namamu pada hamparan bukit batu
Diantara celah celah angin, yang kerap mendesah mesra
Hingga tak henti kudengar gema alunan merdu menyerupai bisik
Yang menyuarakan selaksa keindahan tentang dirimu
Dimana pepohonan tiada henti mendesirkan namamu hingga ke ujung lembah
Ternyata tiada pernah kulupa sedikitpun tentang dirimu
Seroja indah yang terbit dari tajamnya geraham kehidupan
Meski kini tiada kulihat lagi bayanganmu yang memantul dari bukit ini
Namun gema keindahanmu tiada pernah pudar, memenuhi sekujur lembah dengan gempita rasa



=MERPATI=

Senin, 11 April 2016

ISYARAT ANGIN karya : Merpati


Seperti buih yang terserap kemilau semu
Kuingin memahami isyarat yang ditanggalkan angin 
Sebuah makna impian tertinggal yang tiada terjangkau 
Dimana belenggu kelam memasung erat penglihatan yang nanar  
Memaksa sekumpulan awan luruh menjadi abu
Dan kaki kaki mimpi tak lagi menampakkan jejaknya 
Terbenam sirna dibalik kelembaban bumi

Barangkali tak perlu lagi aku sembunyi dibalik kabut musim dingin 
Mengeja setiap bayanganmu yang tak pernah terjangkau rindu 
Menjenguk puing puing kisah dipelataran berandamu 
Hanya untuk mencari penggalan kisah yang terbawa aliran kelam 
Lalu aku akan berlari meninggalkan daratan hatimu
Meninggalkan mimpi yang kian berlari risau 
Dan meninggalkan semua perih disetiap kenanganmu 



=MERPATI=

Minggu, 10 April 2016

MERAH JINGGA BIANGLALA MU karya : Merpati

Sepotong isyarat rembulan kau berikan padaku
Diantara malam malam sepi memabukkan
Ditengah deru musim kedukaan yang melanglang
Segenggam wajah pelangi yang tersibak dari balik senyuman
Dimana ada sebungkah hamparan sejuk terlintas indah
Memateri relungan kalbu dalam kedamaian rasa

Seuntai kerling yang kau lemparkan disela malamku
Masih tak mampu kuterjemahkan sebagai puisi indah
Terlihat patah diantara derai keraguan yang membahana
Menjelma bagai bisikan penggugah lelap sesaat
Sebaris senyum nyanyian hujan yang tak mampu mendekap remang
Meski kerap mendebarkan detak nadi diatas sunyi

Sepotong bianglala jingga kau ulurkan diatas kabutku
Menghias indah dibalik keremangan mendung senja
Namun tak pernah mampu menyentuh hatiku berlari
Mendekap dalam kehangatan peluk merah jinggamu



=MERPATI=

SAJAK YANG TERSESAT karya : Merpati

Kata kata telah menjadi rimba
Tiada menampak rupa kemana arah
Hanya bisu menghujat sepi
Mengekalkan rindu pada lumpur kegelapan
Makna tak lagi terbaca seperti kidung
setanggi
Menjelma menjadi temali yang kerap menjerat disetiap buih sunyi

Berkaca pada musim yang mengalir
Lambaian kemilau tiada menggugah nada
Memanggil gumpalan hasrat merebah disudut bayang
Hanya membakar sebuah pergulatan tanpa akhir
Hening demi hening telah membunuh sajak sajak ku
Dan melemparkannya pada pertikaian duka penuh luka

Tahun tahun lindap, hampa menjajah masa
Cinta dan rindu tak henti memercikan bara
Membakar setiap erangan sunyi dengan api sesal
Dan menggiring semua aksaraku merambahi malam tanpa nyanyian



=MERPATI=

Jumat, 08 April 2016

SENYUM YANG TERAMPAS karya : Merpati

Tak laju malam dipeluk lambaian rembulan
Menjurus pada gigil senyap kebekuan
Tubir kelam bergigi selakmit kokoh
Mencengkeram tegas kaki kemilau kepadanan duka
Jiwa tak mampu lagi memberontak takdir
Tersenyum patah dibentangan hitam kabut kepasrahan

Dulu telah kau ambil sisa senyuman terakhirku
Wa mendamparkannya kesudut pusaran sunyi
Hingga membuat rembulan berlari
Menitikkan gerimis kepekatan tak berujung
Dimana tak ada lagi merdu nyanyian burung malam
Hanya desah erangan selaksa aksaraku
Yang tak henti menggigil dalam pekik kedukaan



=MERPATI=