Kamis, 31 Desember 2015

WAKTU YANG SEPI karya : Merpati

 

Waktu telah melimpahi langit dengan sepi

Memahatkan kabut remang pada sinaran pelangi

Menghantarkan dingin kesudut semak belukar

Aku tertidur letih dibantalan luka silam

Menggenggam retakan mimpi yang terserpih

Disela runcingnya bebatuan rindu hening

 

Dalam gelap bayang bayang mu  

Kenang menjelma menjadi api yang membakar

Melantakan bunga bunga rasa luruh dalam debu

Aku melihat bayangan legam yang memapak jalanan

Menghanguskan kepingan hasrat kebalik tumpukan hampa

Dan menghempaskan semua senyum yang tersisa diujung senja

 

Waktu tak pernah berlari meninggalkan sepi

Memateri kegelapan disekujur rentang terlewati

Dan tak henti memahatkan bayang dan kenangan dirimu

Yang terlihat kian suram dan berduri

 

 

 

=MERPATI=

Rabu, 30 Desember 2015

KUTULISKAN LAGI SEBUAH PUISI karya : Merpati

  

Kurangkai lagi sebuah puisi

Ketika malam mendamparkan hening ke pelataran kalbu

Sebaris luapan rindu yang tak lagi tergenggam

Dimana gemuruh maknanya meluap disekujur aliran darah

Kutulis bagai rangkaian kaligrafi hitam pada dinding malam

Mungkin untukmu, mungkin juga bukan

 

Kuhembuskan nafas kepedihan disetiap erangan ruh kata

Seraup buih legam yang tak hendak terjamah angan

Dimana gemanya tersirat bagai isyarat kematian

Dan hembus aromanya meniupkan bau kelukaan

Kuarsir setiap desah sepi dari bayangan rindu

Yang menempel pada dahan dahan kering kehidupan

Dan tak pernah henti membuat aku menggigil panjang

Dalam pusaran duka yang sehitam awan merajuk

 

Kutuliskan lagi sebuah puisi

Diantara nyanyian malam yang menyakitkan

Mungkin untukmu, mungkin juga bukan

 

 

 

=MERPATI=

Selasa, 29 Desember 2015

YANG TERSISA HANYA RAUT HAMPA karya : Merpati

 

 

Dedaunan menuliskan sepi dinadiku

Meneteskan embun yang menjelma menjadi puisi

Sedang cinta telah mengembara entah kemana

Meninggalkan lukisan wajah yang tak pernah selesai

 

Syair ratusan tahun menjelma menjadi badik

Menikamkan ujung runcingnya hingga ke denyut waktu

Rindu berubah menjadi tuba yang menyesakan jantung

Meluluhkan hasrat lenyap ke rimba tiada

 

Seribu nafas kasihmu meliuk disela sepi

Namun tiada membawa kembali getar keujung kalbu

Angin telah menyerahkan semua debaran pada jenuh

Hanya menyisakan sebaris raut hampa di dasar sungai beku

 

 

 

=MERPATI=

Senin, 28 Desember 2015

RESAH DIBALIK BAYANGAN WAJAHMU karya : Merpati

Malam menjalang bulan tertekuk bisu Aroma senja membasuh bungkahan ceria Mendamparkan kalbu kebalik tumpukan gelisah Membawa mimpi tersiak disela butiran kelam Sedang bayanganmu tak putus menggapai rindu Memagar barisan tanya disepanjang benak Malam tak lagi menyibak tabir purnama Memendam seribu misteri seraut wajah Rasa tiada berpancang nyanyian bulan Berkalang gigil dipelukan beku angin barat Selaksa tanya masih berserak dipelataran hening Menggapai mimpi bisu yang terbalut duka Membawa jiwa kian menggelepar resah Diantara deru bayangan wajahmu yang silih berganti hadir =MERPATI=

Jumat, 25 Desember 2015

RINDU DAN LUKA karya : Merpati

          

Rindu yang terbaring di senja samar

Menggeliat resah dipadanan angan semu

Menyalin purwa legam pada titian rahim hampa

Membuat segumpal rasa terkatung beku di gigir kelam

 

Kata tak mampu menjelmakan tarian pelangi

Merebah bisu ditingkap gema swara serak silam

Membawa guratan luka yang masih menampak tegas

Hingga sekujur makna berdarah, menembusi tanah basah

 

Rindu kian merebah dikisi sepi  

Membelenggu benak dalam bejana kegelisahan

Sekeping hati terhimpit rahasia bayangan

Merangkaki keeping demi keeping luka

Yang tak pernah mampu tertambal oleh waktu

 

 

 

=MERPATI=

 

SEBARIS RAHASIA karya : Merpati


Tak ramah lagi nada yang terdengar dari rindu

Menghentak perih pada sebaris getar hampa

Membuat malam tak mampu pejamkan mata

Menggeliat dalam gelisah yang tiada berujung

 

Kadang sepertinya Tuhan tak adil

Ketika separuh mimpi telah kugapai di jemari

Awan hitam tertunduk merenggutnya dari genggam

Membuat buku jemariku terlipat kaku

Bahkan untuk mengguratkan puisipun terlihat legam

 

Barangkali inilah yang disebut kehidupan

Selarik raut perjalanan yang tak pernah landai

Kadang rentang waktu bergelimang senyum

Namun kerap jua bertahtakan duri kegelapan

Dan aku hanyalah debu diantara rentang serpihnya

Yang tak pernah henti berharap tentang sebaris rahasia

Dibalik semua rahasia yang mesti terjalani

 

 

 

=MERPATI=

Kamis, 24 Desember 2015

PERIH SEUSAI DIAMMU karya : Merpati

 

Bincangmu terbenam direntang pusaran waktu
Menguncup sirna pada tangis matahari senja
Hingga gugur kemilau dibalutan rembang kelam
Luka itu telah membawa pergi kata dan senyummu
Hanya menyisakan paras kebekuan
Yang mengalir deras dari balik jantung kelukaan
 
Tak mampu lagi kusenandungkan kidung usai
Diammu telah mengatupkan separuh rahang jiwaku
Membuat  swaraku menggigil kebalik beku
Tak dapat lagi aku menarikan irama cinta
Mentariku telah hilang sebelum senja bertandang
Membuat gelap tanah basah kakiku berpijak
 
Tatapmu menghilang dibalutan waktu hampa
Menumpahkan segala keresahan disekujur kenang
Hingga mendamparkan jejak langkahku
Ke dalam lorong lorong berjelaga hitam
Dimana dapat kurasakan perihnya lumpur kedukaan
 


 
=MERPATI=


 

TIGAPULUH ENAM PURNAMA BERLALU karya : Merpati

Tigapuluh enam purnama berlari Mengasingkan ruang waktu keujung sepi Namun bayangmu tak pernah luruh Menggeliat riuh disetiap malamku Membuat mata jemariku terjaga Disetiap rontaan aksara yang mengarak rindu Tak pernah sirna sebaris noktah tergurat Saat tikaimu menggores kisah ke pelaminan duka Seribu sesal menggemuruh dipelupuk jiwa Mengguncang keakuan runtuh digenggaman bisu Tak ada nyanyian merpati disepanjang jejak malam Bahkan bincang lembut anginpun telah lenyap ditelan beku Hanya cercaan ilalang kerap memekik parau Dan menunjuk dengan sepuluh jemari runcingnya Seakan mendakwa diri pada sebuah kenyataan Betapa aku telah salah memilih arah Ketika simpang jalan memaksa jejakku berjalan menuju senja =MERPATI=

DINGINNYA LUKA MEMBEKU karya : Merpati

Kurambahi lekuk kepedihan disekujur puisi Ketika rintihan sepi telah menggapai benak Dan kenanganmu lalu menjelma hitam Menyarangkan tikaman rindu diujung kalbu Membuat malam kian legam diharibaan langkah Kususuri ruang waktu diselembar hening puisi Ketika ciuman hasrat mulai menyayat luka Dan goresan katapun mulai berderak derak Mencatatkan ribuan perih pada kanvas langit Membuat awan menangis hiba dirajah duka Kususuri bayanganmu yang tak henti mendesah Ketika gemuruh rindu tak mampu lagi kugenggam Dan kembali kupeluk dinginnya luka membeku Meski berkali kutepis pelukan kenang disudut namamu Namun aku tak pernah mampu menghempaskan dirimu =MERPATI=

Rabu, 23 Desember 2015

LUKA DARI BALIK SYAIR karya : Merpati


Kau masih setia mencatatkan syair

Pada kebekuan dinding malam yang kian lembab

Pada kisi kisi langit yang terlihat legam

Meski angin tak henti menggigilkan kata

Membuat barisan makna berdetak lemah

Namun jemarimu tak ragu melaju

Menggiring bayang hingga keujung muara

 

Seperti nyanyian angin yang mendesah

Kau iramakan tarian rindu di selembar kertas

Membuat rangkaian aksara menggeliat resah

Mengerang dalam makna yang tiada berarah

Hingga jiwa memekik perlahan disela himpitan sepi

Kau masih tak henti mengguratkan jemarimu bagi kepedihan

Meski kau tahu buku jari telah memerah

Meneteskan darah dari balik luka yang tersibak

 

 

 

=MERPATI=

 


 

Senin, 21 Desember 2015

ADA RINDU ABADI karya : Merpati

 

Ada rindu bertalu talu

Menjerit melompati pagar hening

Menguliti kalbu hingga berdarah

Menarik jiwaku memasuki ruang hampa kenangan

Membuat aku terbakar, dipanggang gelisah

 

Rinduku bagai api dalam sekam

Tak padam dibekap ruang kesunyian

Menggeliat resah tanpa wujud bayang

Menjadi racun yang menyakitkan dalam darah

Rinduku tak henti meronta dimusim beku

Membuat puisiku berserakan tanpa makna

 

Ada rindu yang melenguh dibalik penat

Namun tak pernah padam meski jiwa telah terjajar

Memeluk luka yang tak pernah mengering

Disepanjang keabadian bayangmu

 

 

 

=MERPATI=

 

 

Minggu, 20 Desember 2015

LUKA LAMA YANG TERSIBAK karya : Merpati

 

Pudar rahasia bayang di tempayan pagi

Mengetuk embun  memintal benang kusut

Senyum bagaskara terlihat patah dalam kelam

Meninggalkan petikan sumbang angin di telinga jiwa

Bibirku kejang, tak mampu menyuarakan pergulatan batin

Hanya diam, menyulam bait demi bait nyanyian kusam

 

Pada lukisan remang awan

Kulihat kepingan hati yang tercecer digigir gelap

Melayang terbawa angin tanpa menyirat wujud utuh

Menggemakan erangan yang membuat ilalang tertekuk

Dan barisan puisiku mulai menggelinding resah

Merangkai bait bait elegi disepanjang nafas hari

Dimana hanya makna kelukaan yang tersirat tegas

Meneteskan butiran kental darah dari balik luka lama

 

 

 

=MERPATI=

MENGHELA DUKA karya : Merpati

  

Rinduku tertambat diujung senja

Ketika malam membenamkan cakrawala mimpiku

Petang tak lagi menjadi tempat perpisahan

Tertingkap hujan yang menghempas kejap

Hanya desiran duka yang terhembus resah

Membawa runtuhan mimpi menyesap kedasar bumi

 

Kugerai laraku melewati keheningan malam

Merambahi ruang waktu yang mengarsirkan kelam

Aku bersembunyi dalam pelukan kata

Mencoba menawarkan selaksa gemuruh luka

Kuruntuhkan jejak jejak cerita tertinggal

Agar tak lagi menjadi kenang yang menikam jantung

Meski sesekali aku masih mengingat seseorang

Yang tak pernah mampu kulupakan

Walau aku telah lama bersembunyi didalam samudera kebisuan

 

 

 

=MERPATI=

Sabtu, 19 Desember 2015

DUKA TAK BERUJUNG karya : Merpati


Seperti hari yang tak pernah berhenti menangis

Debu hitam berserakan disepanjang pematang kehidupan

Bertebaran disela kekeringan hati

Mengarsirkan noktah hitam pada kulit jiwa

Membuat sesak rongga dadaku, menghirup legamnya buih tuba

 

Tak seperti nyanyian awal fajar

Ketika embun masih merekahkan aromanya

Dan jemari awan begitu membuai sekujur jiwaku

Menghantarkan biasan pelangi keujung netra

Hingga hilang penat letih sisa pergulatan semalam

 

Alunan seruling senja menyeret senyum ke gelap rimba  

Membuat rasaku menggigil direjam beku semesta

Jemari kian tertatih merabai sekujur makna kehampaan

Mendamparkan barisan syair dalam kesendirian kata

Hingga menggurat tangis kering ilalang duka ditepi malam

Lalu kembali malam menyempurnakan semuanya

Kebalik pusaran perih yang tak pernah berujung

 

 

 

=MERPATI=

 

Jumat, 18 Desember 2015

HASRAT YANG TERBELENGGU karya : Merpati

Saat buihmu terhirup hingga ke aliran darahku

Jantungku hanya mampu berdetak

Melagukan sebuah irama tentang kebenaran

Dimana hasrat mengarak benak pada sebaris angan

Tentang  segenggam rindu mengharapkan dirimu

 

Barangkali sepi telah menjadi batu di nadi

Hingga mencipta belenggu halus yang menyelubungi hasrat

Membuat pucat langkahku diredam bejana perak kebekuan

Dan aku hanya mampu menatap silhuet dirimu dari kejauhan tatap

Dari tempatku berdiri. yang dingin dan sepi

Dimana nyala api yang terbit tak lagi mampu membakar hasrat

 

 

 

=MERPATI=

Kamis, 17 Desember 2015

KUINGIN MALAM YANG DAMAI karya : Merpati

Kutingkap duka lembut yang terbit dari  luka tersibak

Sebaris perih yang menganga lewat rahim kenangan

Seperti racun dupa yang yang kerap terhisap sesak

Membuat kejang sekujur aliran darah di jantungku

 

Kulagukan tembang merdu diantara bukit kenangan

Sebuah kidung suci yang tak tersentuh airmata

Agar tak mengerang kerontang dedaunan jiwa

Dihimpit riuh duka yang kerap bertandang liar

 

Kutak ingin bayang bayang hujan kembali menutup rapat malam

Menghardik gempita hati kebalik pepohonan bisu

Hingga menggigil kembali sekujur nadiku menggenggam perih

Aku hanya inginkan sebuah malam yang landai

Dimana dapat kulelapkan penatku dalam kedamaian sepi

Tanpa gemuruh lampau menghembusi separuh benakku

 

 

 

=MERPATI=

 

Selasa, 15 Desember 2015

KEPASRAHAN karya : Merpati


Selintas kata diharibaan fajar

Menebas gelisah sepanjang raut damba

Mengheningkan geliat dipadanan hasrat

Hingga padam sisa gelegak dibasuh embun suci

 

Kugiring rindu melintasi belukar sepi

Menghantarkannya pada anak sungai takdir

Lalu kulelapkan semua pijaran angan pada gumpalan awan

Dimana tak setitik keakuan membalur raut atma

 

Kupintal sejumput doa yang terkatung di pinggiran pagi

Memasrahkan sebaris lukisan esok pada tarian langit

Dan aku akan kembali meniti jalanan yang tersisa

Tanpa separuh rasaku terbatasi dinding dinding kaca kehidupan

Yang tak henti hanya memantulkan gelap bayangan

 

 

 

=MERPATI=

 

Senin, 14 Desember 2015

MENINGKAP DUKA karya : Merpati

  

Di pagi gigil embun jatuh berkilau

Cahaya mutiara menguncup pada rekah mawar

Menidurkan percik ombak rindu yang enggan jinak

Menghalau buih pekat sisa pergulatan semalam

Nyanyian suci dan detak harapan terbias angin

Mematahkan kebisuan yang terlahir dari rahim sepi

Aku mulai mencoret dinding jiwa hampa

Dengan sebaris angan sederhana tentang cinta

 

Dalam guratan panjang tinta hitam

Kutulis kepakan sayap bidadari yang melambai

Kubalur riakan kata dengan seribu aroma kembang

Hingga menetes kilauan makna tentang nyanyian hati

Lalu kuraup semua hembusan wangi yang dijatuhkan cinta

Membuat relung relung nadiku menggelepar merdu

Bersenandung syahdu ribuan kidung asmaradana

 

Disekujur nafas pagi kutingkap duka lampau

Dan kubiarkan sinaran surya mengelus ceria nadiku

 

 

 

=MERPATI=

KUSULAM DUKA KEBALIK TIADA karya : Merpati

 

Kuseberangkan kenanganmu ke musim yang semi

Hingga bergurguran rindu melewati dahan murung

Sekejap lenyap bayanganmu menembusi tanah basah

Mengeram baka disudut rongga semesta dingin

Membuat aksaraku tak lagi menggigil dibasuh gerimis

 

Bulan pucat merona di gigir malam

Membasuh remang beranjak pulang keperaduan awan

Kusulam duri menjadi gambuh pelena sukma

Menggemai dedaunan senyap berlari menjauhi gundah

Tak kuhiraukan dinginnya malam yang melambai

Kubiarkan jemariku terus menari liar

Mengungkai barisan makna kebalik kemilau bulan

Hingga membuat aksaraku berbinar memayungi sepi

Dan menyeberangkan segala duka kedalam lipatan tiada

 

 

 

=MERPATI=

Minggu, 13 Desember 2015

SEBUAH NAMA DARI SUDUT SILAM karya : Merpati

Engkaukah yang kini melintas disela jemari dan puisiku ?

Sebaris raut yang tertinggal digundukan waktu

Yang dulu pernah akrab mengisi ruang hatiku

Menoreh lukisan kisah di dinding perjalanan

 

Kaukah yang kini tergurat samar dalam pusaran benak

Menyibak tirai kenang lewat hembusan sepi

Dimana selaksa gambar indah memenuhi ruang batin

Membawa atmaku melanglang ke sudut dataran usang

 

Telah ribuan kali purnama berlari mengitari gundah

Menyeret jejak kakiku, melewati ruang waktu

Namun tak sedetikpun angin membisikan namamu

Bahkan heningpun tak pernah menyiratkan dirimu

 

Engkaukah itu ?

Sebaris nama yang kini menguak tanya disekujur benak

Membuat benih benih rindu bertaburan diatas taman sepi

Yang mengarsirkan kembali selaksa makna indah

Tentang sebuah cinta yang memerdu syahdu

 

 

 

=MERPATI=

 

YANG TAK PERNAH USAI KARYA : Merpati

Rindu tersangkut diranting malam

Berlinang gerimis bagai air mata bumi

Kuncup rasa tertunduk basah

Mengerang perih terhimpit bayangan

Hasrat tiada setegar julang keheningan

Gersang senyap bersama angan berlalu  

 

Di hening jalan setapak kususuri jejak linangan

Memeluk perih bayang tertinggal

Mengais puing kenangan disela bebatuan tajam

Kumamah setiap helaan duka yang terbit dari kisah

Membuat aku tak mampu lagi bercerita tentang merpati

Yang tak pernah mengingkari bait bait ikrar disetiap kepaknya

 

Rindu menggelepar dicatatan dinding malam

Mengarsir barisan sajak yang tak pernah usai

Meski angan dan cerita telah gugus ditelan pekat

Namun kepedihan luka tak jua beranjak pergi

 

 

 

=MERPATI=

Sabtu, 12 Desember 2015

CINTA YANG TAK PERNAH BERANJAK karya : Merpati

Jemari melambai hari

Meronai guratan syair dalam sebaris makna

Silhuet bayanganmu tergambar pada kata

Menyusuri tepian kenang dalam rindu nostalgia

Begitu indah dirimu, laksana teduh awan

Melabuhkan segala penatku pada senyuman

 

Pagi ini

Tak kutemui lagi daun gugur

Kemilau embun membasuh hijau renta dedaunan

Merekahkan setiap helai kelopak layu

Mengelopakan kembali serpihan bunga jatuh

Disetiap detak jantungku berdenyut getar kasihmu

Disetiap sudut aliran nadiku berirama lagu cinta

Bahkan anginpun berebut menari bersama jiwaku

 

Jemari menggeliat tawa

Mengukirkan sebaris syair pagi nan elok

Mengguratkan rangkaian syahdu tentang makna cinta

Dan tak pernah beranjak dari setiap titik bayanganmu

 

 

 

=MERPATI=

Jumat, 11 Desember 2015

GUGUR CINTA DIATAS SEPI karya : Merpati

 

Sejengkal angan rapuh, tertatih bisu

Tenggelam diantara awan raib dan pasir penuh bulan

Hanya hembus yang terasa dingin dan perih

Dibalik kaki jiwa yang kian terasa berat dan kaku

Meski hasrat masih enggan rebah menyusun abjad mimpi

Namun bau musim gelombang, mengisyaratkan lagu kematian

Mendamparkan sayap hasratku rebah kehamparan pasir

 

Kujejaki sepi dan sendiri bersama aliran darah 

Melepah setiap helai perih dibawah linangan duka

Diguratan letih, bayang mengecil dalam pesona

Merentak jemuku berpongah liar disekujur benak

Hingga meretas kenangan sirna kebalik rerumputan basah

Dan yang tertinggal disudut jiwa hanya sebaris kelelahan

 

Sebaris hasrat tersisa, layu diujung senja

Membeku diatas rindu yang tersangkut ranting patah

Dan kubiarkan guguran cinta melebur kedalam tanah

Bersama sosok bayanganmu yang tumbang dan mati

 

 

 

=MERPATI=

 

KEMILAU DIBALIK TIRAI KEGELAPAN karya : Merpati

Di pipi malam yang kian beku

Kurakitkan hati menyeberangi kuala hening

Melewati bentangan rindu , menghanyutkan duka

Menyusuri gelisah ombak hingga ke tepian pasir

Dimana kudamparkan semua letihku pada kehangatan pantai

 

Tak kupedulikan lagi laut yang kian gelisah

Kuresapi merdunya lagu ombak yang menyelinapi waktu

Yang menuntunku pada sebuah hamparan indah kehidupan

Dimana tiada bayangan luka menikam ulu hati

Tiada sesak gemuruh rindu menyeret hampa

Bahkan tak sepotongpun kenangan silam terhisap benak

 

Dibawah rintihan bulan separuh

Kusibak tirai kegelapan yang menggantung samar

Dan diantara hitamnya, masih ada secercah kemilau

Yang menanti jejakku berlari menggapai

Bersama sebaris senyuman cerah wajah kehidupanku

 

 

 

=MERPATI=

Rabu, 09 Desember 2015

AKHIRNYA KUTINGGALKAN JUA SEPI RINDU karya : Merpati

Akhirnya kepada malam jua aku bersandar

Melepas segala kegelisahan rindu

Menautkannya pada jejak jejak ranting basah

Kueja sebaris isyarat yang diungkapkan angin

Tentang bisikan angan yang menggantung di gigir rembulan

Dimana seberkas kemilau masih menanti rengkuhan

Yang dipantulkan dari senyuman bunga liar di sudut lembah

 

Akhirnya kulepas jua segala busana sepi

Yang hanya mengungkapkan kegelisahan pada bayang

Kutautkan bincang riuh diujung kemerlap rembulan

Mengeja sebaris rahasia senyum yang tertatap netra jiwa

Lalu kutinggalkan tumpukan rindu yang menyesatkan

Dimana hanya keletihan yang tergengam lengan jiwa

Dan tak henti menorehkan perih setiap nafas heningku

 

 

 

=MERPATI=

 

Senin, 07 Desember 2015

KIDUNG PENGIRING MIMPIMU karya : Merpati

Dari seberang tanah tandus

Bincangmu mengelupas sepi

Merobek tirai kepekatan bayang

Menggemakan sebaris nyanyian asa

Memanggil relung batinku menari

Melenggokkan gemuruh jiwa pada irama cinta

 

Lewat angin tandang kuelus mesra jiwamu

Kueja helai demi helai benang kasih tersisa

Lalu kurajut kembali menjadi selarik kain cinta

Dan akan selalu kukibarkan, menghembusi lena kalbumu

Dengan angin malam syair syairku bertolak keperaduanmu

Menghantarkan bait bait makna nan syahdu

Tentang ribuan benih cinta yang kian bersemi elok

 

Dari seberang lembah mati

Kugemakan lantunan kidung asmaradana

Merambahi alunan gelombang

Menyingkap kabut samar dataran

Akhirnya menyelusup ke balik mimpi indahmu

 

 

 

=MERPATI=

AKU KECEWA karya : Merpati

 

Lalu hasratku termenung

Ketika sepi mengecup malamku

Lenyap riuh menyelam pada dinding kamar

Meninggalkan gumpalan risau disepanjang ruang waktu

 

Sia sia kusembunyikan raut kecewa

Kedip nyala api tak mampu membungkus legam

Mungkin engkau memang bukanlah lautku

Sebab tak kutemukan kecupan ombak membelai diri

 

Malam ini kupintal segulung benang kesabaran

Memeluk sepi dalam kamar berakar detik

Di sungai kasihmu tak lagi kutemukan kebeningan

Sebab genangan lumpur telah mengarsir jiwamu

 

Lalu sisa senyumku akhirnya menghilang

Menatap tarian api pada gumpalan merah lilin

Yang perlahan mengecil dan menghilang

Meski tiada angin menghembus padam  

 

Hening kian menjadi kaca

Tak menggema bincang raut mengiring riuh

Padamu hanya ada buih riak yang gelisah

Saat gulana bertandang mengelus nadimu

Tak pernah teraba oleh jemarimu

Tentang sepiku diantara nyala lilin lilin waktu

Aku kecewa

 

 

 

=MERPATI=



SEMPURNALAH KEGELAPAN MALAM INI karya : Merpati

Langit menangis renyah
Risau bulan sembunyi kebalik awan
Sepi meranggas dedaunan jiwa
Mengaca taut duka dibaluran nadi
Pada titik resah kutadah perih gerimis
Hingga hilang senyum dalam kelam waktu

Tak ada lagi yang kucari disekujur malam
Kesendirian telah memabukkan riuh kebalik pekat
Tak ada tawamu mewarnai pijar pijar lilin
Hanya geliat lemah sepi yang semakin hening
Aku kian terpuruk bersama gurat jalang kepedihan
Yang tak henti menelanjangi tiap detak jantung derita

Kubiarkan nyala lilin mengecil dalam diam
Menanti sang waktu merambah, merampas hingga luruh
Dan menyempurnakan semua kegelapan malam ini




=MERPATI=

Minggu, 06 Desember 2015

SESUATU YANG LAMPAU DAN PAHIT karya : Merpati

Malam terberai, sisakan hening dipucuk daun

Mengurai perhelatan duka di tabir kenang

Membuat angin berlari menggenggam curahan air mata

Aku terpasung bisu bersama rindu yang tertatih

Mengerang disela robekan bunga sebelum akhirnya diam

Lalu seribu bayanganpun luruh diatas jejak masa lalu yang gegar

Menyerpih disudut kalimat kalimat yang memutih

 

Tak henti kusibak cucuran gerimis malam

Mencari keping keping harap yang tertinggal di ruang waktu

Kugali asa dibalik gundukan sisa butiran mimpi

yang terselip erat diantara tapak tapak basah sekujur perjalanan silam

Segenggam harapan yang tak pernah pudar tertingkap masa

Meski tak henti batin kerap kali memamah perih

Merindukan sebaris raut yang lampau dan pahit

 

 

 

=MERPATI=

 

AKSARA YANG TERBELENGGU karya : Merpati

Dan ketika kata kata tak lagi sebebas tubuh
Segala makna terkuak tiada menyirat warna pelangi
Terpasung erat disela gelap bayangan gigil
Mengalir hingga ke hulu muara beku keremangan
Tiada keceriaan ombak melukis gurat tarian
Hanya barisan elegi yang menggemuruh tiada jeda

Tak ada lagi pesona pijar tarian syairku
Merunduk layu, terdiam dibalik gulungan kabut legam
Tiada lagi nyanyian puisi yang menggemai cinta
Hanya rangkaian aksara rapuh yang tertinggal dibalik goresan dinding
Sekujur jemariku telah kaku, terbelenggu wajah tegas kepedihan
Yang tersisa dari jejak kepergianmu selamanya




=MERPATI=

KEAKUAN SEUSAI RIUH karya : Merpati

Selepas riuh mengecup jejak
Ombak membenam tak mengguruh
Memandu bincang pada raut hening
Menjelma asing disetiap perjumpaan tatap
Membuat kita rebah disebuah ikatan

Dulu kita terjunjung saat rekah mengelopaki rasa
Bergetaran disetiap wangi aroma terhirup
Hingga kalbu meraksasa ke batas bumi jauh
Dan kita tak henti besenandung syahdu
Melagukan irama suci cinta sang dewata

Lalu saat pintu asing terbuka remang
Mestikah kita bertikai kelu, mengatupkan bibir jiwa
Mengentaskan pantulan rembulan kebalik legam
Dan kita berjalan disepanjang wajah keakuan
Meniupkan raut beku yang membelenggu

Malam ini tebaran cahaya menyelusup ragu
Merayu serambi hati lewat kehangatan kenang
Namun sinarannya tak mampu mencairkan gigil beku kita




=MERPATI=

GERIMIS NAN INDAH karya : Merpati

Merdu rintik hujan
Serasa lantunan kidung setanggi timur
Mendayu disekujur pembuluh nadi
Mendaduhkan atma ke lembah lena pesona
Gerimis pagi nan elok
Seusai mimpi kegelapan berlari pulang

Senyumku tak katup
Menatap butir air yang menari
Kukemas sebait makna di sudut keremangan langit
Tentang sebaris keindahan dibalik gelap sepi
Kueja segenggam arti yang terkuak dari geliat hujan
Bahwa tak selamanya musim kedukaan menjelmakan perih
Ada saatnya sebaris senyuman terulas disela pekatnya

Merdu irama rintik air
Tak henti menggemakan lagi syahdu
Membuat jemariku tak henti menari
Mengguratkan barisan syair ke hamparan maya




=MERPATI=

Selasa, 01 Desember 2015

KEKASIH ABADI karya : Merpati

Dibawah gerimis langit yang merdu
Buih buih asa beterbangan, memenuhi kepundan malam
Meracik nafas indah tentang sebuah cinta yang tak pernah surut
Yang terbit dari kepakan sayap sayap cerita lalu
Dimana deburan kasih telah menyatu dalam ombak jiwa
Memasung erat butiran darah, pada sebaris paras terpuja

Tak labil gelora hasrat memateri cinta digigir jiwa terkasih
Mereguk manis yang panjang pada setiap hela nafas bayangan
Tiada resah mewarnai jengkal langkah disepanjang jejak kekasih
Tak ada perih yang teraba ketika sepi menikam jantung
Disekujur namamu hanya keindahan yang membalur nadiku
Bahkan dukapun menjadi seindah pesona senyum rembulan

Dibawah titian airmata langit malam
Kutadah butiran hujan yang menjelma menjadi kepingan perak
Dimana kemilaunya tak pernah henti, memantulkan sebaris senyum elok
Yang terbit dari sepasang bibir indah kekasih
Dan tak henti memberikan segenggam kehangatan abadi dilubuk hati




=MERPATI=