Kamis, 30 April 2015

CATATAN PADA DAHAN KERING karya : Merpati

Sepasang merpati
Tak lagi berkepak dihamparan beranda
Seusai suratan menegaskan hitamnya
Menggoreskan rentang sunyi pada langit kelabu
Merajah hampa dibentangan awan kelam
Dan sepi menerimanya bagai karib

Tiada siul canda terdengar dari atas ranting
Hanya bisik lirih angin yang menyerupai erangan
Sesuatu telah tenggelam dalam kelam
Dan hilang tiada terkembalikan
Merpati telah terbang jauh kebalik bayangan angin
Meninggalkan sebaris catatan pada dahan kering
“Kenyataan terkadang tiada seindah impian
Angan tetap selamanya menjadi angan dibawah bayangan takdir
Dan kita hanya mampu berbenah diatas puing kelukaan
Meski tiada terdustai cinta ini akan selamanya indah
Walau kerap berjalan beriringan bersama keperihan”




=MERPATI=

RAGU YANG TERHIMPIT karya : Merpati

Menulis sajak, mengeja aksara dibentangan hatimu
Menyibak buih kebimbangan pada dinding hasrat
Ada yang menyeruak diantara benak dan jiwa
Membawa risau nyanyian daun cemara
Yang mendesah serupa igauan
Yang tergumam dari mulut silam

Bulan secarik menuliskan sebaris kata dan isyarat
Yang dicatat oleh awan sebelum angin menghalaunya
Segenggam makna dirimu yang menetes pada batu malam
Tentang sebaris keindahan kasat dari kemilau purnama
Yang membuat kejora terbangun tanpa sinaran
Dan mendaduhkan irama anganku dalam kemerduan nirwana
Namun keluh kesah kenang yang tersembunyi dihati
Berpagut erat menikam barisan angan terbangkit
Hingga membuat cinta semakin kehilangan makna




=MERPATI=

KEPEDIHAN RINDU karya : Merpati

Malam menyayat rindu
Menghempas debar kepalungan sepi
Cinta serasa nyanyian perih yang menyusupi rahim
Menghentak isi raga dengan tikaman tajam
Membuat angin mengerang ngilu
Mengarsir ruang gelap dikisi bayangan

Seribu topeng semu tak lagi memayungi rasa
Melempar duka mata hati keharibaan sunyi
Sekuntum bunga asmara kini menjelma menjadi tuba
Meracuni aliran darahku dengan buih buih kekecewaan
Cinta terbaca bagaikan aksara langit paling kelam
Hingga membuat syairku mengerang kesakitan

Malam kian menyayat sepi
Membekukan jemariku terlunta diujung kepedihan rindu




=MERPATI=


TAK MAMPU KU BERLARI karya : Merpati

Berkali kucoba sibak tabir yang tergerai
Namun selalu enggan terlipat
Hanya mengucurkan gelisah demi gelisah
Dari balik hasrat jemari yang terlanjur bangkit
Embun mu tak luruh dibakar surya
Menggumpal hitam, meski kerap berpendar cahaya

Berkali kucoba retas tumpukan sepi
Namun selalu terengah nafas jiwaku, menahan jejak
Ujung kenang tak henti memasung bayang
Mengarsir bait rindu yang tiada bersua tepi
Pergimu hanya meninggalkan warna samar dibalik angin
Membuat nadiku gelisah dipusaran tak berarah

Berkali kucoba meninggalkan jejakmu
Namun bayang tak pernah lekang memacu benak
Menikamkan bilahan rindu tepat dijantungku
Membuat aku rebah kembali kebalik hening kenanganmu




=MERPATI=

TERPANAH ASMARADANA karya : Merpati

Sayap kemerlap mengemas rupa bayang
Mengarsir kemilau perak diujung tatap netra
Engkau jelita asuhan rembulan
Melintas indah laksana cerminan peri dibalik sabit
Senyummu tak henti menghembusi angin timur
Membuat resah ilalang dibakar angan

Tak ragu mata menatap paras
Hingga membumbung angan kebalik awan
Dikau juwita sempurna, pujaan para kumbang
Kau bakar asmara para pecinta
Membuih dan melambung jauh kebatas khayal
Engkau gadis lembut laksana kawian syurgawi
Membuat jantungku resah, terpanah asmaradana




=MERPATI=

DIRENGGUT SESAL karya : Merpati

Pergulatan tak jua henti
Meski telah kubenahi hamparan langit
Dengan seribu senyuman rembulan
Deras bayangmu kerap mengucur dari sela kenang
Melipat rasaku kebalik dinginnya dinding rindu
Membuat jemari tak lagi mampu menari liar
Gelisah terbakar sejarah usang cerita lalu

Kembali aku memamah bayangan dirimu
Mengarak seribu kecewa, menggenggam perih didada
Mengais jejak hitam disepanjang wajah kenangan
Hingga tak mampu lagi kuhirup, lembutnya embun pagi
Dukamu tak henti mengejar nurani, menjelma dalam sesal
Membuat hasratku kelu, menggigil beku diujung langkah
Bahkan syairkupun telah terenggut hitam, dikulum embun kebekuan




=MERPATI=

BAHASA LANGIT karya : Merpati

Kupinjam kata kata dari bahasa langit
Sebaris kalimah usang yang kerap menjadi bisikan lembut
Agar tak bimbang rasa meniti terjal bebatuan
Agar tiada resah kalbu melewati hitam malam
Serangkai mantera suci yang terkuak menjadi tiupan doa
Melelapkan isak kebalik raut teduh bianglala

Sebaris ingatan usang kerap melafal tembang duka
Mengarak jemari hati mengeja hujan yang menikam kulit
Mengais butiran legam kenang direruntuhan kisah
Mendamparkan rasa kebalik heningnya perigi luka
Lalu kuguratkan sebait aksara langit direntanya syair
Semoga selalu menjadi japa bagi keremangan langkah
Agar tiada sedan mewarnai hari, disepanjang rentang waktuku




=MERPATI=

Selasa, 28 April 2015

SUNYI TAK BERTEPI karya : Merpati

Liuk dedaunan melagukan kelu
Mematah gemintang ke padanan remang
Seonggok rasa terkatung dibalut gelisah
Mendesah perlahan, tertatih dikebisuan malam
Mimpi telah membawa jiwa, jauh kebalik bukit
Dan meninggalkannya tenggelam, seusai prahara merejam kisah

Tanggal sudah kelopak, sehelai demi sehelai
Sirna bersama bayang kekasih, kebalik raut tiada
Sepi menjadi saksi bisu, ketika mimpi terjatuh
Mengarsir guratan panjang wajah kelukaan
Dan dibawah tangisan hujan yang semakin kerap
Sunyi menjadi kian tak bertepi




=MERPATI=

KELUKAAN karya : Merpati

Masih tercium bau amis kelukaan
Dari kisi legam jejak yang berkarat
Hingga tak dapat lagi kunikmati
Harumnya seroja dipantulan embun gugur
Sebaris kepedihan yang tak sempat dikatakan malam
Sebelum pagi bertandang menikam gelap

Masih kulihat goresan merah, darah kelukaan
Yang terbit dari bekas tikam pisau keakuan
Membuat sajakku lusuh, terhimpit nafas perih
Hingga ruh ruh aksara mengerang, mengelupas tanpa makna
Meninggalkan noktah hitam disekujur kanvas jiwa
Yang tak pernah pudar, meski fajar telah emnyingsing




=MERPATI=

KATAKANLAH, O WAHAI SEKALIAN ALAM karya : Merpati

Jumantara terkatung bisu
Melepah gundah dibalutan remang
Menubir rasa bumi, terhenyak sepi
Membuat awan tak kuasa menahan sedan
Langit menangis
Alam berduka
Seringai iblis terbahak menatap luka

Katakan dengan lantang
O, wahai sekalian alam
Kemana berlalunya senyum hangat cakrawala ?
Membuat ilalang liar merunduk, terpasung gigil
Adakah kalian dengar, gemuruhnya desir sang bayu ?
Yang kerap melantuni sepi dengan merdu nyanyiannya
Katakanlah wahai alam !
Agar dapat kucari kembali kehangatan jiwaku
Dan sebait kidung cintaku yang lenyap terbawa ketiadaan




=MERPATI=

TIADA SURUT MIMPI karya : Merpati

Meski gerimis membenahi senja
Namun engkau tak jua berpaling dari diam
Mengeja butiran air jatuh
Memahami makna yang ditorehkan hujan pada bumi
Lalu engkau tengadah pada awan
Menunjuk dengan sepuluh jari dalam bincang kelu
Berteriak atas ketidakadilan yang selalu tergurat
Direntang perjalanan melewati kelam

Masih jua engkau tengadah, meski hujan kian jatuh
Menadah hempasan dingin, menghirau gigil beku
Mencari bayang bayang lewat cerminan butir air
Barangkali ada tersisa senyuman cakrawala dikisi awan
Walau sesungguhnya telah kau sadari
Gerimis telah mengekalkan luruhnya bayang kebalik tiada
Bahkan cakrawalapun telah terhempas ke ujung gelap




=MERPATI=

MEROBEK BAYANG karya : Merpati

Tinggal gemuruh yang tersisa
Seusai raut kemanisan beranjak laju
Tak ada lagi makna tergurat
Hanya sisa terik yang keluh kesah
Cerita berserpih, tinggalkan belenggu hampa
Dibalik riuhnya kenangan lama penuh luka

Berkaca rindu, memungut kepingan mimpi
Membalut wajah keakuan ditepian bayang
Hasrat menyergap nadi hingga ke langit abu abu
Memaksa kalbu terhenyak keujung hampa
Guratkan rona merah, warna kelukaan
Lalu hening berkawan saga, merobek bayang
Hingga berdarah dan lenyap kebalik ruang waktu




=MERPATI=

BINGKAI KEDUSTAANMU karya : Merpati

Mestikah jiwa berpancang pada janji
Sedang rinduku kerap berjabat dengan kedustaan
Hingga hampa menghanyutkan rasa ketepian hening
Dimana raut bayangan kasih yang terurai setia ?
Saat duka mulai menghampar hitam diranah kalbuku
Menghanyutkan seluruh getaran rasa kebalik remang

Aku bertanya pada bunga kebenaran ditaman hatimu
Tentang seberkas pelangi yang tersulut dari api cinta
Tentang mimpi mimpi yang terbangkit dari celah harapan
Dimana bincang kita telah menyatu teguh menjadi darah
Dan seribu angan telah melekat pada kisi langit
Namun semua itu hanya bingkaian kosong, tiada makna terungkai
Membuat aku layaknya seorang perindu yang hanyut dalam hembusan asapmu




=MERPATI=

Minggu, 26 April 2015

TERLALU INDAH UNTUK DIUNGKAPKAN karya : Merpati


Tak sanggup mata penaku menari lagi
Menggores semua keindahan yang terurai dari jiwamu
Bahkan kisi ruang batin ini pun tlah penuh gambar dirimu
Menghias jantungku dengan selaksa alunan kasih
Walau kini tiada lagi menawarkan mimpi dijemari hasrat

Sepanjang aliran anak sungai dibalik bukit
Telah kuhimpun ribuan aksara rindu
Hingga menggenangi tangisan bumi
Memercikkan kemilau rasa yang tiada tergapai awan
Meski masih jua tiada kulihat bayanganmu tersenyum

Tak sanggup lagi jemariku menggurat rangkaian kata
Bukan kerna legamnya duka yang mengarak perjalanan
Dan membuat bayang hitamku terkapar ditepian anak sungai
Namun kerna dalam tatap netraku, dirimu terlalu indah
Untuk diungkapkan dengan selaksa kata kata manis




=MERPATI=

SALAHKU karya : Merpati

Belum tuntas kusebut namamu
Malam telah bertandang, menyamarkan bayanganmu
Meningkap senyummu, hingga tiada terjamah netra
Lalu angin beringsut, membawamu pergi menjauh
Hingga lenyap kebalik kepekatan yang tiada berujug

Mestinya kurengkuh dirimu, sebelum senja melanglang
Ketika cakrawala masih membasuh buih dengan senyumnya
Dan bayang bayang ragamu terlihat jelas didepanku
Mengulas barisan senyum terindah dari balik elok rupa
Lalu kucium mesra keningmu dengan segenap cintaku

Seharusnya tiada kubiarkan engkau berlalu
Mengemas seribu kecewa kebalik bayangan angin
Hingga membuat kita tenggelam sepanjang malam
Menuai butiran hitam yang menikam jantung
Dan meninggalkan jejak legam yang tiada terpunahkan

Belum tuntas kueja namamu
Gemuruh sesal telah melanda jiwaku
Membawa rasa pergi kebalik ruang hampa
Meninggalkan sebaris kalimah yang tak lekang sepanjang sejarah
Dimana aku telah salah memilih simpang jalan kelukaan




=MERPATI=

DI PINTU HATIMU karya : Merpati


Kidung jiwa berirama syahdu
Meretas gundah tangis ilalang renta
Mengalun lewati desir angin senja
Merambah hingga kesudut tanah gersang
Mengarsir sebaris raut indah bayangan dirimu

Tiada duka meraba detak nadi
Menjauh debu dari hamparan rasa
Getar bertandang merdu, menyentuh kisi jiwa
Senyum menawan mematah tangkai hampa
Membujuk hasrat pada padanan jelita parasmu

Hilang menjauh hamparan sepi kebalik kabut
Dihempas nyanyian syahdu asmaradana
Angin mengurai desir halus bisikan cinta
Menggugah nurani tersenyum menatap binaran kasih
Dan dipintu hatimu kulihat ada ketuluisan yang memanggil




=MERPATI=

JASAD CINTA karya : Merpati

Jasad cinta yang terbaring, ditaburi rindu
Tertidur pulas dalam buai pelukan hampa
Berselimut selaksa bayang mengerak
Menjelmakan jejak jejak luka yang mengeras
Hanya terdiam bisu, menghirup segala senyap
Dan menghembuskan sebaris perih bagi puisi

Ketika dingin membasuh rasa
Hembusan buih kusam membawakan bayang wajahmu
Mengguratkan nyeri tak berujung
Hingga syairku merona perih, sepekat darah
Lalu kupenuhi hamparan lengang kehampaan
Dengan sebaris aksara yang menggemakan kegundahan

Jasad cinta terbaring redup disudut nurani
Diam dalam kebisuan, menatap hampa rentang waktu
Menanti bahtera kehidupan
Membawa pulang ke tanah tak bernama




=MERPATI=

ADA RINDU BAGIMU karya : Merpati

Ada rindu bergemuruh
Pada seraut paras elok
Mengalun lewati angin sepi
Menyentuh lembut hampa benak
Rindu menggapai nadi
Memacu hasrat sua meronta liar

Tak terasa waktu menandai usia
Serasa sekejap kepergianmu meniti kisah
Masih kuingat jelas swara risaumu
Ketika mendung memateri hari
Dan aku merengkuh hati mu
Menawarkan tuba gulana yang terurai
Bahkan sedan isakmu masih menggaung ditelinga
Saat duka memapak kalbu
Lalu engkaupun bersembunyi dibalik pasir hening

Ada rindu yang menggelepar dibalik sepi
Melompati ruang waktu merabai bait bait kenang
Membuat waktu berkerut, seakan tiada rentang tercipta




=MERPATI=

LAGU SENDU DIKISI BAYANG karya : Merpati


Redup menyusup dibawah langit bertirai sepi
Mengalun lagu sendu bersama sayap angin risau
Hampa menjajah rasa dari balik bisik daun malam
Mengarak kalbu ke altar duka nan pedih
Engkau bertandang lewat bait kenangan
Mengetuk perlahan pintu jiwa
Menghamparkan sebaris kelam dipelataran hati

Ah tlah labil jiwaku merantai kenang
Mengeja buih kelam dalam arakan sejarah hitam
Selaksa genggam perih terpaut dipucuk sesal
Semakin menorehkan hampa disekujur aliran darah
Membuat aku kian terpuruk lelah
Diantara rentetan bayangmu yang tiada pernah usai



=MERPATI=

JANJI DIUJUNG SENJA karya : Merpati


Senja itu kugenggam lentik jemarimu
Kutatap wajahmu penuh mesra
Lalu kucium keningmu penuh kasih
Kubisikan sebaris sajak lama
Hingga membuatmu tersipu malu, menatap bumi dalam rona
Ah betapa cantiknya dirimu dibalik pijaran merah
Saat seribu bunga membalut rasa dalam keindahan

Sore itu kita bersujud meminta rembulan
Menitipkan cahaya cinta dalam seberkas harap
Seribu japa mantera tersulam lewati hembus angin
Meneteskan mimpi kita kebalik aliran doa suci
Dimana segenggam makna cinta bertaut baka
Memateri jiwa menembusi ruang waktu dan kematian

Senja itu masih jelas menampak dalam benak
Saat kurengkuh ragamu dan kukecup bibirmu
Sebaris bisikan jiwaku terkuak lirih disela deru angin
Selamanya cinta ini hanya untukmu, kekasih
Hingga nanti, hingga sang waktu memanggil pulang raga kita ini




=MERPATI=

LANGGAM SEDERHANA karya : Merpati

Ingin kutuliskan langgam sederhana
Bukan suara serak gagak yang mengelepak angkuh
Lalu kuguratkan lirik bersahaja dalam puisiku
Agar angin mampu melagukan merdu dendangnya
Hingga tercium wangi aroma musim bunga
Dan menjelmakan senyum pada rumput rumput liar

Lirikku tiada mengemas bayangan nirwana
Hanya sebaris aksara yang terurai dari jiwa
Yang terbit dari mimpi, ketika semburat fajar mengelus lelap
Lalu kubiarkan kata demi kata merenda barisan makna
Merenangi benak, mewujud tanya disekujur nadi
Dan mata hati lah yang akan menyimpulkannya kelak




=MERPATI=

SEMOGA ADINDA MENGERTI karya : Merpati

Berlagu hati bagai irama gambuh
Mengelopak diputik tangkai angsoka
Kujunjung rasa seindah bias ceria purnama
Membayang dihaluan getha kencana senyummu

Kuhamburkan syair dipelataran dingin malam
Bagai aneka bunga menutupi raut bumi
Harum aksaraku menjelma kebalik wangi kembara
Menghalau bait ragu dari buih kelam keakuan

Kusunting kembang kasih kebilik hatimu
Menyebar wangi, mengarsir aroma syahdu asmaradana
Pucuk rindu kian bertunas impian kesuma
Mengemas rupa rasa berkilau disepanjang manisnya cinta

Bersyair jemari menguntai sebait pinta jiwa
Mengarak wajah cinta kesudut genggam kalbumu
Semoga adinda mengerti makna yang tersembunyi
Dari helaan nafas ruh aksara yang terkuak




=MERPATI=

ENTAH karya : Merpati

Entah bagaimana aku berbahagia
Dengan selaksa jejak hitam kenanganmu
Yang kerap membentang, menjalarkan perih
Tiada lagi tersisa kemanisan cerita diujung beranda
Tak ada lagi makna kasih yang tersurat tegas
Hanya rentetan syair merah, sisa dari luka

Ingin kutuliskan kembali sebait puisi tentang cinta
Dimana wajah kebahagiaan terurai jelas menghembusi ruh kata
Namun aksaraku tak pernah tuntas
Selalu merebah duka ditikam bayang kenanganmu

Entah bagaimana aku berbahagia
Memancang cinta pada bayang yang tertinggal
Sedang berlari surutpun, kakiku tak pernah mampu
Kerna cinta ini tlah terpateri sakral disudut jiwa




=MERPATI=

Selasa, 21 April 2015

BAYANGAN DIDALAM SEPI karya : Merpati


Bayanganmu terarsir pada dinding malam
Melintas disela bisikan angin sepi, merabai jejakku
Kemanapun aku berlari, bayangmu selalu ada
Membelai rinduku tanpa swara, berbisik lewat desir angin sepi
Bahkan dicelah jemaripun bayangmu kerap merajahi syairku

Seribu dendang telah kulagukan disayap angin malam
Membuih riuh sekujur sepi dalam irama fatamorgana
Namun kenang tak henti menjajah ragu
Merekamkan bayanganmu yang selalu menagih rindu
Dan menikamkan sesal pada bumi lampau

Bayanganmu tak henti menyala digelap nadiku
Menyampaikan bisik kecewa lewat sepi yang menggigit
Dan menancapkan sebilah rindu yang berupa seuatu kebenaran




=MERPATI=

DI MALAM BERKABUT karya : Merpati


Malam berkabut, berpaling muka
Mengentas tawa disudut baluran remang
Kata berserak dihelai dedaunan sepi
Menggulung pecah barisan makna
Menyeret kalbu ke lengkung benang kusut malam

Sepi menepuk sendu, membawa gelombang rindu
Hembuskan cedera dipadanan kenang yang terkoyak
Bayangmu kian mengemas rupa kalbu berlipat risau
Memaksa rasa berlari kedalam lautan hampa
Tinggalkan diri menggigil beku dalam gelap tak berpelita




=MERPATI=

SELEMBAR CATATAN HITAM karya : Merpati


Selembar catatan usang terbuka dari bilik jiwa
Kueja makna demi makna yang tergurat hitam
Namun yang tersirat diatas aksara hanyalah seraut wajah
Dibalik sebaris sisa luka yang tiada terhapus dari perjalanan waktu

Ingin kukekalkan cinta sepanjang namamu
Ketika butir butir rasa enggan beranjak dari pelataran hatimu
Namun lengan jiwa tlah letih memangku duka
Menggenggm raut hampa direntang perjalanan masa

Lembar catatan itu masih terdiam dibalik hening
Sesekali bertandang menyapa benak bersama bayang
Menggurat kalbu dalam sekelumit kenangan indah
Sebelum akhirnya membawa jiwaku melanglang
Menembusi hitamnya kepekatan rasa




=MERPATI=

BAYANG DIANTARA BAYANG karya : Merpati


Bulan redup, kawan sendu ditepi malam
Melepah sunyi dirangkai hati nan galau
Meski angin mengambang tenang dikisi bisu
Namun gemuruh rasa menggentar hingga keujung jantung
Menderu selang menyelang, bertukar bayang diribaan netra
Membanding purnama dihamparan terik memanggang
Hingga lunglai sang awan mengarak bimbang ditepi jumantara

Kupungut bunga percaya diribaan hening
Membilang rasa diantara senyuman putik berseri
Seribu japa mantera tak henti menggurat langit
Menganyam pinta pelerai gemuruh ragu diujung nadi
Semoga bahagia tiada berpaling raut
Dan bunga kasih terdamba berpadan lurus jiwa dalam cinta




=MERPATI=

D I L E M A karya : Merpati

Wangi tertebar menggurat ragu
Mematah hasrat kebalik lampau
Risau sinar gemilang menubir redup
Bersilang rupa duka di bibir rasa
Seikat remang menghampar lugas
Mendekap jiwa kembali keujung sepi

Bukan tak hendak lengan memangku kisah
Menyulam kasih diteduh bukit hatimu
Duduk sentosa berpagut sendu rindu dipelaminan cinta
Bukan jua tak ingin raga ini berdendang gambuh disekujur nyanyianmu
Bergenggam hati mengenyam madu Swarga
Tertawa lepas diriuhnya kidung mesra asmaradana
Namun kenang tak lekang memagut nadi
Membelenggu jiwa dipusaran rinai bayang yang tiada pernah surut




=MERPATI=

DIPAGI YANG SERUPA karya : Merpati


Pagi masih berkalungkan kabut gigil
Seperti hari kemarin redup tak jua lekang
Membasuh darah dengan tetes beku air hampa
Membuat janji lama kian samar tersaput embun jatuh
Diantara potret buram malam yang menyisakan beku fajar

Tiada lagi tersisa bincang kasih yang mengisi pagi
Sebaris sapa mesra yang kerap terurai dari bibir jiwamu
Dimana kita sama sama menyulam bait mimpi kala itu
Lalu kita menuliskan cerita kita pada daun daun basah
Agar terpateri ke langit saat cakrawala membakar embun

Pagi masih serupa seperti saat engkau disisiku
Namun angin tandang telah membawa ragamu menjauh
Hanya menyisakan sebaris jejakmu yang kian pudar
Tergerus kebekuan masa yang tak pernah ramah




=MERPATI=

LUKA DISEPANJANG NAMAMU karya : Merpati

Sebait nama menggapai benak
Melipat rasa kebalik ringkih malam
Kalbu menghitam direncah langit kelam
Membawa gigil dingin pada buku jemari jiwa
Bayangmu kian membuncah seperti bola bola air pecah
Meneteskan legam kenang yang sekian lama menggenang resah

Didepanku langit mulai menggelar remang
Melukis untaian cerita dihamparan tabir pekat
Namun yang tersirat ditatap netra hanya sisa luka
Dan seraut wajahmu yang mencipta barisan sesal dikisi jiwa
Membawa nadiku pada kematian yang tak bertanda

Sepotong luka terdiam kelu dibalik malam
Menggigil risau disepanjang bentangan namamu
Menghunjam rasa perih pada seluruh waktu dan musim
Membuat aku tak lagi mampu tengadah diatas potret kebanggaan diri




=MERPATI=

Kamis, 16 April 2015

LUKAMU, LUKAKU, LUKA KITA karya : Merpati

Jemarimu perlahan menyibak dingin telaga
Menghempaskan cermin bayangan kita
Dan alur air membawanya pecah berserpih
Menyisakan puing wajah kita yang menggigil terluka
Seperti mimpi kita yang terlepas dari tangkainya
Ketika lengan takdir menepuk tegas raut kenyataan
Dan membawakan kawanana duka, melata disekujur rentang kalbu

Angin melata membawakan gigil kebalik kulit
Mengalunkan lagu kelam yang tak kunjung usai
Sedang engkau kian tertunduk lelah menatap riak air
Mencari bayangan mimpi yang tersisa dibalik buih
Namun kutahu, hanya bias kecewa yang kau genggam
Tiada lagi yang tersisa dari balik cerita sebuah mimpi
Gelombang takdir telah membawa semuanya pergi kebalik sirna
Dan hanya meninggalkan nyanyian duka sepanjang rentang waktu

Engkau tengadah bisu dibawah hamparan legam malam
Menggenggam selaksa luka yang terbit dari rahim kecewa
Dan kutahu, betapa dalamnya kepedihan yang tengah menanti kita
Diantara rangkaian hari yang mesti terjalani




=MERPATI=

SEBAIT NYANYIAN UNTUKMU karya : Merpati

Lalu kujamah warna malam lewat tarian syair
Kugubah buih kelam dengan geliat ribuan aksara
Dan kuarsir gelora bintang bersama sentuhan kasih
Yang terbit dari pucuk hijau dedaunan rasa
Mengembang bersama nyanyian syahdu bilik hatimu
Kueja wajah rembulanm barangkali akan kutemukan riak purnama disana

Engkau melati putih di taman asri
Memantulkan pesona pada seekor pungguk di ranting mati
Kau tebarkan senyum disaat tetes hujan bergemuruh tawa
Menghentakkan tawa riang di rumput mati
Engkaulah rembulan purnama yang menikam jantung hati
Membuat remangku berlari, tertingkap debar asmara

Lalu kuarsir wajah malam dengan seribu bias kejora
Kusepuh buih embun pekat dalam pulasan perak keindahan
Dimana sebaris syairku ikut bernyanyi riang
Mendendangkan sebait kidung merdu tentang dirimu




=MERPATI=

SYAIR DARAH karya : Merpati

Kugurat puisiku dibentangan senja
Merambahi butiran hujan, mengarsir kebekuan
Merajahi wajah gundah yang kian merona liar
Segenggam makna sunyi yang terlahir rahim bisu
Ketika raut kenangan tak hendak beranjak pulang
Sebaris syair hitam yang menggores perih kisi hati
Dan merejam semua tawa yang tersisa kebalik lingkaran kusam

Kutoreh puisiku diatas makam namamu
Terlihat merah saga, bagai goresan darah
Sederet aksara mati yang terbit dari kepedihan
Dan kuhembuskan lewat erangan buih kelukaan
Agar engkau tahu, betapa dalam luka yang tercipta
Ketika raut kenyataan merentaskan semua bayangan mimpi
Dan membenamkan genangan hasrat ke ceruk penderitaan

Kusimpan syairku di rerumputan puing kalbu
Dan kubiarkan menjadi jejak indah di altar kedukaan
Kerna cinta ini tak akan pernah lekang dari jiwa
Meski sejuta kepedihan terus mendera bersama rindu dan sesal




=MERPATI=

Sabtu, 11 April 2015

SYAIR BAGIMU karya : Merpati


Telah kuciptakan selaksa syair diberanda malam
Mengalir bersama nafas rindu yang terhembus angin
Mengelopak pada sebaris bayangan kasihmu
Hingga terpahat makna pada rangkaian aksara
Yang menyimpan seribu nyanyian indah tentang cinta

Akan selalu kutulis puisi untuk kita
Agar tarianmu selalu terpahat disana
Dimana segenap doa dan kasih ku terus mengalir
Menghembusi setiap ruh aksara yang terurai
Hingga menyimpan abadi senyum dan nyanyian cintamu
Dan akan selalu kuguratkan jemari ini untukmu
Kerna pada dirimulah seluruh aliran rasaku bertumpu
Meski kerapkali lukaku mengaduh dan merintih disana




=MERPATI=


DIBALIK PINTU MU karya : Merpati


Ingin selalu kulekatkan kening ini pada tikar lusuh
Mendesah dalam doa, menangisi rangkai dosa
Menguntai selaksa barisan kidung puja
Bagi seberkas keagungan yang terpancar
Seperti masa kecil dulu, selalu mendekatkan diri pada MU
Mendirikan tiang shalat, disela alunan bayu yang mengelus jiwa

Diujung gemersik lambaian senja yang terluka
Ingin kuraup kembali menasah kecilku
Dimana lantunan gema Alif MU terurai lantang dari bibir kecil ini
Mengiang jelas memenuhi ruang kecil bilik kamar
Dan sebaris nyanyian indah terlahir dari rahim ketulusan
Terpantul putih bersih dari balik cermin kehidupan

Ingin kulangkahkan kembali kaki kotor ini ke balik pintu MU
Dan kusujudkan lelah jiwa dalam kedamaian kasih abadi MU




=MERPATI=

TABIR SENJA karya : Merpati

Mengeja tabir bayangan senja
Seperti menatap lintasan gemuruh keterasingan
Dimana kesepian mencengkeram kuat lengan jiwa
Mengajak rasa terlelap dibantalan hampa
Meski benak tak hendak berkaca dalam beku
Namun kaki semesta menghimpit langkah disekujur tabir
Membuat aku hanya terbaring bisu di tanah basah

Laksana bunga yang gugur terhembus angin
Pancang jiwa telah renta digusur masa
Tiada yang terbangkit lagi dari sepasang kaki rapuh ini
Bahkan penggalan sisa mimpipun tlah berlari jauh
Hanya menyisakan gemuruh dialog yang tak pernah kumengerti
Yang memantul dari reruntuhan hasrat yang tergeletak kaku




=MERPATI=


SENDIRI karya : Merpati


Kita hanya terdiam
Memandang kosong gelas gelas keraguan
Sementara mendung kian gelap merenggai desah angin
Merenggut rona tersisa dilekung pipimu
Alangkah jelasnya tikaman takdir menggores jiwa
Meninggalkan noktah hampa sempurna
Mengarak tirai kepedihan hinggap di bola matamu

Telah kita sulam tawa semu dispanjang rentang masa
Berdiri memapak gelombang senja yang tak teraih
Menanggalkan sayap duka di ranting pohon kepalsuan
Memakan berpiring piring kepedihan rasa
Hingga jenuh kata mengulas wajah kenyataan
Namun buih kasih tak surut diterpa aral
Memateri lekat dinding kalbu dengan keindahan

Kini aku terdiam sendiri disini
Menatap pusaramu dalam sunyi ditengah rimba hening
Hanya berteman kehilangan wajah dan harum kasihmu
Yang sirna terbawa angin jauh




=MERPATI=

Kamis, 02 April 2015

GEMA PUISIMU karya : Merpati

Dalam cahaya suram rembulan, engkau bersenandung 
Menggetarkan helai helai kerinduan malam 
Mengendapkan bayang pada dinding langit 
Kau seka wajah sunyi kebalik gemuruh riuh aksara 
Hingga sepi tak lagi menjadi kaca, memantul dalam kidung 
Menggubah remang menjadi senyum dibalik lingkar matamu


Tak henti jemarimu menggeliat 
Menarikan irama syair sarat nada pengharapan 
Lalu kau reguk semua bayangan kelam 
Hingga lenyap kebalik rona makna aksara 
Dan menancapkan semua gelisah yang tersisa pada buih angin


Rembulan kian sunyi, jatuh kebalik pekat 
Namum gema puisimu tak berhenti sepi 
Menggaung digemuruh malam bersama desiran angin pulang




=MERPATI=

DIBAWAH TANGISAN BUANA karya : Merpati

Tengadah dibawah buana menangis 
Menyulam hasrat mati disela butir air 
Terbayang garis lurus wajah kehampaan 


Bagai layang layang putus dari genggam 
Berlari ke langit biru, membawa seribu asa pergi 
Hanya meninggalkan jasad kaku, berdiri kosong


Kadang selaksa jiwa berharap pada waktu 
Berbalik pulang, menyulam kembali kisah 
Dalam benahan angan yang tercipta


Namun laku kehidupan tiada berpapak arah 
Menghela masa tiada kenal henti 
Meninggalkan wajah kehidupan tanpa kenal belas


Tengadah dibawah tangisan buana 
Membayang setiap waktu dalam bathin 
Sekerat noktah hitam yang tak mampu kuhapus putih




=MERPATI=

RAHASIA YANG MESTI TERTINGGALKAN karya : Merpati

Senja mulai menggeraikan kelambunya 
Menggenapkan rahasia kelam yang tak sempat diuraikan awan 
Bagai sepasang buih yang enggan merayap pulang 
Terbakar lenyap saat bias surya memanggang rupa 
Lalu kumasuki ruang waktu yang begitu lengang 
Dimana tiada pancaran warna yang terkuak 
Hanya ulasan putih dibalik hamparan hitam


Di pintu senja, kutuliskan lagi kalimat dari tahun yang usang 
Seulas makna kenang yang terlahir dari rahim cinta 
Sekerat wajah keindahan yang terpateri sakral direlung hati
Hingga akhirnya runtuh seusai gemerlap ceria berlari pulang 
Dan meninggalkan sepasang kekasih melata 
Mengais jejak kisah yang tertinggal dibentangan masa


Malam diambang tandang, membawa gelap merajah waktu 
Menutupi sisa jejak yang mesti tertinggalkan direntang masa bimbang 
Dan tiada akan kembali menggeraikan raut purwa yang senada




=MERPATI=

MASIH ADA SEBARIS KALIGRAFI INDAH karya : Merpati

Laksana angin bertandang lekas 
Sayup gemuruh merabai nadi dalam kebekuan 
Memagut alunan rindu di langit kabut duka 
Membakar riak gelisah dibalik dada yang semakin rapuh 
Sedang hasrat telah penat terdampar di laut mati 
Hanya menunggu matahari dan seluruh gambar perwujudan 
Menunggu genderang pembebasan yang ditabuh selaksa malaikat


Jiwa renta ini tak lagi membahana dalam kidung 
Tenggelam erat kebilik warna warni kusam kehidupan 
Melata pada dingin yang menyeka malam menjadi kelam
Meski masih ada sebaris kaligrafi indah yang tetap terukir manis 
Serangkai catatan usang yang kerap mengalir syahdu dalam sunyi 
Mengelus dinding kalbu dengan segenggam keindahan kasih




=MERPATI=

JALANAN KELAM karya : Merpati

Dalam keremangan fikir 
Jejakku meniti tanah basah gelisah 
Merayap dibalik kelambu hujan 
Mengerang gigil diantara buih buih beku kekosongan
Hanya menyusun sisa perjalanan 
Namun tak pernah mampu menjadikannya bilangan


Memahami jalanan depan yang kian berkabut 
Hanya kelam demi kelam yang tertatap netra jiwa 
Syair syair keteguhan yang tergenggam mulai bergetar 
Melepaskan makna makna yang semakin samar tereja 
Membuat darahku kian berdetak labil 
Mengalir kebalik wajah ketiadaan purwa




=MERPATI=

KEMBALI SEPI karya : Merpati

Kembali aku berhadapan dengan sepi 
Memapak kesendirian dibawah sekerdip redup langit
Mengungkai beku dipelataran jasad kaku malam 
Tiada gairah memadamkan rasa gelisah
Sedang angin kian mengguruh, memanggil namamu
Mengarak rindu dari seberang lembah mati


Bayangmu menderu, mengelus kesendirian dalam kenang 
Menyingkapkan kabut kelam dari dataran hening 
Menuai erangan perih disekujur nadi 
Merampas semua butiran senyum dari ladang kesepian 
Hingga yang tersisa dibalik jiwa hanyalah sebait kehampaan 
Dan segurat sobekan syair yang kian menjadi tak bermakna




=MERPATI=