Kamis, 23 Oktober 2014

AKU MASIH SANGAT MENCINTAIMU karya : Merpati

Jejak hentak berserpih riap
Kenang diperam menjadi darah dan gelombang
Dan angin tak lagi menjaga lelap impian
Berlari sirna dibakar lidah terik matahari
Bait syair menyelipkan sebilah dakwaan
Mengoyak dinding keakuan ke lembah sepi

Lengan hasrat termenung dalam kelabu
Menatap kebisuan bayang yang kian terdiam
Kenangan terbahak menghimpit erat gemuruh nadi
Menggiring aksara pada kerinduan bau amis darah
Ingin kuguratkan barisan runcing huruf demi guruf
Dan menancapkannya dalam dalam ke sekujur bayanganmu
Membelah
Merobek
Dan melenyapkan semua tentangmu
Meski tiada terdustai oleh tatapan sang awan
Aku masih sangat mencintaimu



=MERPATI=

Senin, 20 Oktober 2014

KETIKA WAKTU MENJAWAB karya : Merpati

 

Rindu luruh tersangkut tangkai embun

Berlinang resah membasahi ujung kalbu

Kuncup tak rekah memagari rasa

Melenyap sirna bersama angan berlari

Waktu telah memberi bincang jawab bagi tanya

Semua hanya kembang mimpi sekejap

Yang mesti berlalu ketika cakrawala membakar pagi

 

Coret jiwa hampa sebatas kenangan berkabut

Menggurat tinta hitam dalam pesona yang kian mengecil

Wujud pesona hanya kiasan yang terselubung dinding kaca

Membeku tanpa kata, diam dibalik nuansa keabstrakan

Hanya jejak samar yang akan menghilang selamanya

Meski kusadari, bias mentari sesekali bertandang membawakan senyuman bayang

Membuat gigil demam nadiku

Memeluk riak rasa yang bergoyang dibalik bayangan  

 

 

=MERPATI=

 

MESKI SAJAK KU BIRU karya : Merpati

Syairku luruh di peraduan sunyi

Tercecer bisu disela angkuhnya badai

Diam dalam beku, terantuk selembar dingin

Terbujur disela semerbak haru beranda sendu

Hanya berkedip lirih menatap jatuhnya malam

Ketika buih angin mulai membelenggu nafas kerinduan

 

Aku hanyalah makna yang tersembunyi dibalik keheningan kata

Merobek jantung sepi, mengeja lintasan bayang dalam gemuruh

Namun aku bukanlah jiwa yang luruh terpenggal duka

Meski barisan sajakku kerap meronta dalam kelukaan

Aku hanyalah ruh yang bersembunyi dalam helaan kidung sepi malam

Dan terkadang nyanyianku mampu membuat bulan yang tersipu

Menjadi purnama yang merona semanis madu

 

 

=MERPATI=

Kamis, 16 Oktober 2014

BERKILAU SELAMANYA karya : Merpati

Teruntai kata dipelukan bayang

Mewangi saat kenang terhirup rasa

Angan melambai tiada menikam bumi

Gugur gempita sekejap meronai kulit awan

Raut tiada ternoda percikan kelam

Selamanya putih bagai selendang suci bidadari

 

Duka ini tak layak bersanding lurus

Hanya mengukir biru dipelataran dinding kalbu

Putik damba tiada tergoyah angin

Menampak indah digemuruh alunan risau

Selamanya tahta cinta berkilau biasan emas

Meski gelapnya langit selalu menyertai jejak langkah

 

 

=MERPATI=

AKSARA SEPI karya : Merpati

Kugoreskan lagi aksara sepi
Tak henti kugurat dilengkungan awan samar
Hingga angin mendesah, melontarkan barisan makna
Merabai geliat ilalang pada tarian duka lara
Memudarkan jejak jejak layu kian tenggelam dalam tiada
Mengubur lebur impian silam berpadu dalam debu

Kugores bait sajak di selaput hati berdebu
Saat rasa terkikis menahan perih
Kala sukma terhimpit, terdesak kelam malam
Kutuliskan lagi segaris kenangan mati
Diatas jasad bayangan cinta yang terkapar direrumputan pekat


=MERPATI=

KUBUANG TENTANGMU karya : Merpati

 

Seperti musyafir yang dihardik kawanan badai

Kenang terjerembab kebalik puing pengasingan

Bertaut ujung sepi, memamah getir butiran sisa

Hingga duka merasuk kejantung bumi, menjelma kelam disekujur buih rasa

Membekukan sendi jemari, menghanguskan kata yang tergurat

Bahkan imajinasi yang melekat luruh kehamparan hening

 

Kupenggal rindu dalam wajah ketiadaan rupa

Kusudutkan kebalik repihan angan yang terbawa angin

Dan malam akan meleburkannya bersama retakan sepi

Hingga tak lagi menampak jejak bayangan disela tatap

Lalu kubuang semua nyanyian tentang keindahan kasih

Ke tempat persemayaman yang tiada tergapai oleh rasa

Walau jantungku kerap meradang dirasuk keheningan

 

=MERPATI=

 

Jumat, 10 Oktober 2014

ENGKAULAH karya : Merpati

Engkau adalah bagian dari keanggunan taman

Dimana kelembutan kasihmu selalu mengharumkan bunga bunga hati

Meneduhkan geliat kerontang dedaunan jiwa ini

Menggemakan seribu nyanyian indah tarian sang angin

Engkaulah cahaya lilin itu

Yang sesungguhnya telah mengalahkan gemerlap bias sang rembulan

Dan aku tak pernah mampu berlari dari dekapan cintamu

 

Tlah kupilah seribu rangkaian mimpi dipucuk hasrat

Kuguratkan selaksa genta indah syair kebalik gulungan mimpi

Namun kata imajinasiku tersangkut di pita emas pantulan kasihmu

Dan barisan angan kembali melebur dipelukan sejuta bayanganmu

Engkaulah sesungguhnya gumintang cahaya api cintaku

Kasihmu laksana gemercik inspirasi rembulan

Yang senantiasa menggema bagai tabuh suci kidung nirwana

 

 

=MERPATI=

 

MIMPI KEGELAPAN karya : Merpati

Ketika rindu luruh pada bayang

Kukemas geliat ronta pada sekumpulan awan hening

Agar tiada meracau gelisah, ketika wujud tiada bertandang

Agar tak rebah nurani terhempas fatamorgana semu

Dan kubiarkan angan terberai dibawa angin berlari

Hingga perlahan akan sirna, kala kokoh tebing menghalang rupa

 

Apa yang kuharapkan dari sepasang mimpi kegelapan ini ?

Selain meraba dalam ketiadaan arah

Atau terdiam kelu dipeluk bisikan sunyi

Kubiarkan sebaris hasrat mengembara kebalik pusaran semesta

Melesapkan sayap angan pada setiap ujung gelisah langit

Dimana tiada lagi teraba nyanyian bunga kesturi

Jua tak ada lagi wangi kopi dari kenangan terpendam

Bahkan jejak rindupun kini bukan lagi milik ku

 

 

=MERPATI=

 

 

 

 

 

 

SEPI kaya : Merpatir


Malam ini kubiarkan buku jemariku terlipat

Tiada aksara yang meronta

Tak ada bincang berteriak menggapai sepi

Malam ini aku takkan menulis apapun

Hanya terdiam beku diantara serpihan ruang waktu

Mengeja rinai gerimis ketika barisan aksara terjajar kelu

 

Aku hanya tersenyum patah

Merasakan hembusan nakal angin malam yang mengelus kesendirianku

Menatap lambaian ilalang yang seakan mencemooh kesepian diri

Malam ini tiada irama syahdu nyanyian purba

Tiada pula desahan rindu yang tercecer disela kenang

Bahkan pernik bayangan kekasihpun tlah menghilang kebalik awan

Dan yang tertinggal diujung jemari jiwa hanya sepi, sepi dan sepi

 

 

=MERPATI=

 

BISIK MALAM karya : Merpati

 

Sepotong bulan sempurna

Mengantar bisik malam dalam pada gelombang getar

Menggaris merah awan kebalik gemuruh rasa

Menggurat sebaris lukisan bayang keujung pohon randu

Dan di jalan setapak itu engkau berjalan sendiri

Memunguti serbuk rindu yang tercecer

Seusai angin menerbangkan kelopak cinta hingga terberai

 

Malam kian beranjak menyapa bintang pagi

Sebuah ruang waktu tergerai diujung sunyi

Rindu smakin menggapai tak berwujud

Membisu bagai asap, hingga hancur kebalik kelam

Dan menyisakan lingkaran hitam tak terjamah

Disela gemuruh angin yang mulai menangis dalam gerimis

 

 

=MERPATI=

PECINTA karya : Merpati


Disini aku bersemadhi kebalik gulungan hening

Mengeja garis malam dalam kepingan asa

Seperti ruh yang mengharapkan perjumpaan wajah malaikat

Kususuri ruang waktu diantara nyanyian angin

Hingga kutemukan kembali bait bait cinta yang pernah tanggal

Ketika wajah sang kegelapan melumat seluruh kidung yang tersisa

 

Barangkali aku seperti sang pecinta yang tiada henti

Menari dan menari mengungkap rahasia jalinan diujung sukma

Menyusuri malam demi malam dibalik pelukan sepi menggigit

Merambahi jejak bayanganm berkawan kerinduan dalam lamunan

Aku bagai airmata langit yang ditawan kemarau

Teredam beku diantara dinding kenyataan angkuh

Namun aku tetaplah seorang pecinta

Dan nafas rembulan adalah air penyejuk kerontang malamku

Akan selalu kususuri jejak bayangan kekasih

Hingga kurasakan repihan gerimis dan gigil embun

Begitu hangatnya, laksana gema nyanyian merdu rebana langit

 

 

=MERPATI=

AKU SANG SUNYI karya : Merpati


Ini adalah jalanku

Dimana keheningan memenuhi ruang waktuku

Dan malam menjadi duka yang kerap menghisap nadiku

Akulah gemintang yang terjerembab di lembah kesunyian

Tertatih melintasi keremangan silam

Mencari setitik sinaran rembulan yang tenggelam kebalik pekat

Akulah kekasih yang terdampar dikisi kisi puing pengasingan

Terhempas bagai butiran halimun yang terusir oleh tatapan fajar

Ketika nafas matahari usai mendera kisah embun jatuh

 

Saat tanah dan kerikil yang kujejaki kian membekukan jemari

Aku tak sanggup lagi menengadahkan kepala

Tak mampu kupandang sinaran bulan nan menggoda malam

Bahkan kemolekan zaman yang menggiurkanpun tak mampu kutatap

Hanya geliat jemariku yang kian terpuruk ditangkap sepi

Akulah sang merpati yang terhempas rebah ditengah gurun

Dan semakin menggigil dalam demam panjang kelukaan

Ketika sepoi angin mulai mencekik leher jiwaku

 

 

=MERPATI=