Kamis, 29 Mei 2014

JEJAK karya : Merpati

Kuukir jejakmu dibebatuan sepi

Ketika jemari jiwa mulai mengejang dalam gigil

Menahan selaksa tumpahan rindu yang membisu

Menggenggam selangit swara bincangmu yang membeku

Sedang dilubuk hati kian terkoyak resah

Menatap bayanganmu yang memudar kebalik awan

Dan akhirnya menghilang ditelan remang malam berkabut

 

Kumadahkan seribu lantunan ayat doa yang tercecer

Yang dulu kerap kueja ketika nafas kasih terhembus merdu

Sebaris pinta yang tiada pernah putus oleh dera remang yang merasuk kisah

Meski angin semi mengirim cuaca sembab hingga keujung nadi

Walau udara sendu membatu, menghimpit sesak rongga garba

Dan kugemakan nyanyian cinta dengan sisa koyak hatiku

Seperti yang dulu selalu kudendangkan, kala kerinduan menikam tegak kalbuku

 

Kulukis wajahmu dihamparan remang senja ini

Agar langit membingkaikannya dipucuk lengkungan pelangi

Dan dapat selalu kulihat indah senyumanmu, ketika gerimis usai

 

 

=elegy=

 

 

Minggu, 25 Mei 2014

HANYA DALAM DEKAPANMU karya : Merpati

    Kerna dalam genggam bayanganmu, senja mampu tersenyum

Menguak kemilau lagu kawian hati diantara dendang nyanyian murai

Mengetuk butiran emas cakrawala hingga memijar tawa

Dan aku tak lagi bergumul dengan isyarat rindu dendam

Yang kerap kali terbawa oleh hembusan angin sunyi yang bertandang

 

Hanya dalam dekapan kasih nan abadimu, malam tak lagi menggigil

Dan kawanan kunang kunang tak lagi gelisah dalam tanya

Mereka mendendangkan ayat ayat dan nyanyian yang membangkitkan senyum sang kegelapan

Mengajak jiwaku menari dalam irama cinta nan syahdu

Hingga tak kurasakan dinginnya langit yang membelenggu jiwaku

 

Kadang aku ingin berlari, menembusi kegelapan malam

Mengejar bayanganmu yang tersembul diantara desahan angin

Lalu akan kugenggam jemarimu, berjalan dengan kaki telanjang

Menghirup kehangatan cinta disela dinginnya kelambu kabut putih

Dan kusemaikan bunga melati putih kesukaanmu, hanya pada hatimu

 

Kerna hanya dalam dekapan cintamu, riuhnya sepi tiada kudengar

Hanya kelembutan swara syurgawi yang selalu mengiang ditelinga jiwaku

Bersama gumpalan hangat kasih yang tiada pernah meleleh oleh waktu

 

 

=MERPATI=

 

 

Jumat, 23 Mei 2014

BERLALU karya : Merpati

Ada setangkai kembang cinta kembali merekah
Mengelopak dibalik timbunan duka yang manis
Melayah ditepian malam, melewati lubang lubang masa keheningan
Merangkak pucat dari balik dedaunan kasih
Menggetarkan nadi, menyapa keras detak jantungku dalam debaran labil

Hening tak jua lekang, mendekap bincang dalam kebisuan
Sedang gumpalan rindu tua, masih setia mengaliri darah keruh
Menggelegak merah bersama pekikan jiwa yang tersangkut kebisuan nadi
Lalu dengusan letih atma mengalir terbata bata
Menghembus lirih dibalik leher bayanganmu dan menguap perlahan
Meninggalkan jejak jejak putih, buih kabut bertuba disekujur nurani

Kutikam lukisan suram cinta yang terlihat kusut dan letih
Laksana dedaunan tua yang layu, kubiarka semua paras kasih berlalu
Hilang bersama angin malam yang menghembus resah


=MERPATI=

TAKAN PERNAH ADA LAGI karya : Merpati

Dikepalsuan malam, kurajut hati dalam sekeping tanya
Tentang angan yang tak hendak lekang jua
Meski sinaran rembulan tlah menjelma dalam purwa wujud buih buih bertuba
Tentang mimpi mimpi yang masih tertinggal dilekukan hasrat
Walau hentakan awan dingin tlah membangunkan jiwaku dari tidur lelap nan memabukan
Jua tentang bayangan senyummu yang selalu menari nari dihaluan benakku
Meski aku sadari angin kebekuan telah membawa lari bayanganmu dari tatapan mayaku

Kutanyakan jua pada langit malam, tentang kebahagiaan sejati yang kini kian menjauh dari langkah
Setelah awan awan gelap memayungi jejak jejak jalanan depanku, hingga membuat aku tertatih
Meraba raba arah jalanan dalam keremangan tatap yang semakin samar samar kulihat
Tiada lagi nyanyian penyejuk lara yang sehangat ciuman hangat dimusim dingin
Tiada, tiada dan tak akan pernah ada lagi


=MERPATI=

Kamis, 22 Mei 2014

SELAMAT TIDUR, KEKASIH karya : Merpati

Malam menghening suci
Melukis wajah kekasih diharibaan rindu
Diraba getar, hati mengalun syahdu
Merampak gelegak hasrat ingin berjumpa
Meski sekejap bayangmu hadir ketengah mimpi

Tidurlah malam ini bersama tutur rembulan
Yang menghembuskan nada cinta direlung sunyi
Ketika nafas kelelahan menghamba wajah mayapada
Datanglah bersama senyuman manismu diselal lelapku
Dan kita akan mengayuh biduk asmara dispanjang aliran mimpi

Selamat tidur kekasih
Biarkan malam membawa kita bersenda ria diujung haluan mimpi
Dan esok ketika mentari kembali menyapa bumi
Kitapun khan kembali bersua raga di sudut temaram kota
Mengelus butiran rindu yang menghimpit nadi kita malam ini


=MERPATI=

DIA, SANG PENYAIR MALAM karya : Merpati



Dia sang penari aksara
Mengungkai kata dalam geliat jemari
Membentangkan sebaris syair sarat madah kerinduan
Bermadah dalam sebuah raut pengharapan rasa
Akan hadirnya sosok jelita penyejuk jiwa
Dia bernyanyi diantara baris baris aksara senja
Menyapa lambaian ilalang, dan menyentuhnya sebelum malam tiba

Dia sang penari makna
Bertanya pada kembara senja, mengeluh pada hening malam
Memuja kemerlap bintang dalam peraduan sunyi
Dan ketika gelora rindu tak lagi mampu ditadahnya
Digeraikannya sebaris ruh ruh kepedihan disela linangan kata
Hingga mengerang sang bumi dipagutan duka yang tiada ramah
Lalu awanpun berarak tergesa, menggumpal dalam legam

Dia sang penyair malam
Berjalan mengembarai kesunyian dalam kegelapan netra
Mengurai makna kehidupan diatas linangan airmata yang membasahi jemari kasarnya
Dia jauh dari riuh pikuk senda dunia fana
Namun ia begitu dekatnya dengan cinta


=MERPATI=

Minggu, 18 Mei 2014

DIREMANG PUCUK TAKDIR karya : Merpati

Apa yang tersirat dipucuk guratan takdir ?

Ketika wajah rembulan tertutup gelap awan

Sedang remang mendung tak henti merenangi hari

Melukis garis panjang rentangan jalan hitam

Hanya melaburkan buih buih keputusasaan yang tak henti menetes

Membasuh gumpalan darahku hingga memucat putih

 



=MERPATI=

Sabtu, 17 Mei 2014

HUJAN DI KOTAMU karya : Merpati

Malam memekik resah, tenggelam dalam air mata langit
Beribu cakrawala terbunuh dalam pekat perkasa
Mengarsir selaksa buih kegelapan yang tiada teraba
Jiwa terkurung disela gelegak samudera waktu
Menggenggam kesunyian yang tiada henti merajam nafas
Meski genderang kehidupan masih terdengar samar
Mengajak geliat kalbu meronta kebalik senyuman

Hujan diatas kotamu, kian meracik sepi kebatas tiada
Mengurung benakku kebalik seringai kenang yang tiada berkawan
Aku mengerang gigil dalam kesunyian yang tak jua reda
Memeluk pinggiran bayangmu yang menari liar diatas kepedihan
Meski telah kutabuh irama jiwaku dengan seribu alunan musik
Walau telah aku gemakan sebaris untaian kidung tentang indah cintamu
Namun semuanya luruh, melarut bersama butiran air yang kian terasa menyesakan dadaku

Malam di kotamu terasa semakin hampa
Sehampa hati dan jiwaku seusai kepergianmu, yang takan pernah kembali lagi


=MERPATI=

Minggu, 11 Mei 2014

GETAR CINTAMU karya : Merpati

Senandung fajar berbisik syahdu
Menghembus wangi di pelataran hati nan kerontang
Kuncup merekah, elok menghamburkan bias keindahan
Memagut lena disekujur nadi yang terhimpit penat
Kini pagi tak lagi meronta dalam keburaman kabut
Ketika jelita parasmu bertandang, menyapa jiwa dengan kehangatan

Kata tak lagi hendak berjabat duka
Syairpun tak mengerang dalam makna kelukaan
Selempang rindu sisa semalampun tlah memudar sirna
Hilang pergi bersama bayang yang tertinggal, kebalik senyumanmu
Dan kupapak jalanan bersama kemilau surya pagi
Duhai, engkau gadis ayu pemilik seribu senyuman kembang
Kau buat semua jejak lukaku terbakar sirna
Dan kau tenggelamkan hatiku dalam kehangatan getar cinta


=MERPATI=

KATAKANLAH KEKASIH karya : Merpati

Sampaikan kecup mesramu pada rembulan malam
Sebelum angin hitam menggulung resah awan perak langit
Sebelum keping demi keping kelopak bintang berguguran dalam pekat
Dan bumipun menangis mengeja gerimis yang merenangi duka
Lalu ucapkanlah seribu lantunan madah suci keharibaan kasih
Hingga hangatnya makna menyentuh helai helai dedaunan cinta

Katakanlah bincang mesramu pada rerumputan lembah
Hingga pepohonan jati ikut menari dalam pelukan syahdu angin
Dan kawanan katak bernyanyi hingga riuh memekakan hening
Lalu sebaris senyuman manis wajah sang kekasih tergurat indah
Dihamparan dinding bebatuan yang menggemakan lagu lagu cinta
Ketika buih buih kasih mengelus lembut sekujur aliran nadi pecinta

Ucapkanlah semua butiran rasa yang tergenggam kalbu
Hingga penuh dinding mayaku oleh buih kasihmu
Sebelum angin datang membawa semua kerinduan pergi
Sebelum tikaman hasrat membalik resah diujung jantung ini
Dan hanya akan meninggalkan guratan kosong belaka


=MERPATI=

Rabu, 07 Mei 2014

JIKA CINTA MENYAPA karya : Merpati


Jika cinta telah mengelus nadi
Geliat jiwa tiada teraba makna oleh angin
Hanya ketergesaan rasa yang tiada berarah
Meronta dalam hasrat rindu yang menggemuruhi nurani
Ingin jumpa pujaan secepat kilat menyambar
Meski waktu kerap tak hendak mengulas senyum

Jika cinta telah meracuni aliran darah
Hanya pada bayangan kekasih semua gelegak nadi bermuara
Sehari tak mendengar sapa, bagai tuli sang langit meredam gemersik
Benak terpacu resah dalam pusaran gulana yang begitu samar
Dan bila seputaran mentari tak tertatap elok wajah terdamba
Gelisah jiwa menahan hasrat ingi berjumpa

Jika cinta telah menyapa kalbu
Mampukah benak berlari menghindar ?
Dan bersembunyi kebalik gulungan kabut yang tak nyata


=MERPATI=

DIBALIK DINDING ITU karya : Merpati


Dibalik dinding itu tersimpan seribu kebisuan
Tentang jeritan yang tak tersampaikan oleh malam
Tentang kebekuan yang merentangi gelegak pijaran rasa
Dimana kaki kaki hening telah menancap abadi di kisi hati
Membenamkan sendi sendi tawa, hingga retak ke dasar bumi

Dibalik dinding itu, yang tersisa hanya kehampaan bayang
Semua kemilau yang pernah tergenggam, luruh dalam ketiadaan
Dimana terlihat belulang kasih berserakan tiada mewujud nada
Tiada keindahan yang merekat , tak ada kemanisan yang terarsir lagi
Bahkan tiada warna yang tertinggal dihamparan tembok tebal itu
Hanya goresan pucat yang kian memudar kusam termakan kerontang

Dibalik dinding itu, tiada lagi yang kucari
Segalanya telah hilang musnah bersama wajah kepalsuanmu
Dan dibalik dinding itu, kubenci semua tentang bayang dan kenangan


=MERPATI=

Selasa, 06 Mei 2014

GUGUR PURNAMA karya : Merpati

Gugur purnama, mengkoyak nadi dalam gelisah
Melahirkan sebaris sunyi yang terbit dari tanya
Langkah tertatih, memeluk jejak terakhir
Menggemakan nyanyian perih yang menyayat ruang gelap kalbu
Sedang langit hitam kian mengalirkan seribu racun duka
Menyusupi ujung malamku dengan erangan ngilu

Aku terusir dari gemerlap riuh keindahan bayang
Mengeja aksara langit yang paling kelam dalam tanya
Adakah semua rahasia pertapa melukis wajah biru nestapa ?
Menjemput pulang aroma amis darah kelukaan yang sempat kutinggalkan
Memeluk kembali irama kehampaan yang terlantun dari balik lara
Mungkinkah selamanya jalan hidupku mesti menampakkan runcingnya bebatuan
Hingga selalu membuat mata kakiku berdarah darah tergores tajamnya
Aku terhempas kembali dari pusaran cinta yang memasung kepalsuan
Menjejaki tajamnya duri yang tersirat dari balik kemanisan semu

Gugur purnama membenamkan semua nyanyian elok yang tersisa
Dan aku telah rebah dalam pejaman malam yang begitu menggigilkan


=MERPATI=

KURETAS DUKA karya : Merpati

Tabuh sunyi meranggas tatanan senja
Mendetak masa dengan rajahan kaligrafi hampa
Tangan terentang tulus, wajah mendongak kudus
Merapal tarian jemala berlipur suci harapan hati
Semoga pintu langit tiada menghembus angin kelam
Hingga merentakkan jiwa nan rapuh dalam dekapan lumpur kesedihan

Seribu lantunan kidung muara kasih, kukemas lewati senja
Kudendangkan bersama alunan syahdu angin barat
Merapat hingga keujung dermaga langit, mengajak selaksa peri berlagu ria
Hingga gemanya membangunkan seisi mayapada dari tarikan isak
Lalu kukuncupkan sekeping duka yang masih tertinggal dari bayanganmu
Agar teretas sirna sebelum sang bagaskara berlari ke peraduan


=MERPATI=

PERHIASAN SEMATA karya : Merpati

Indah semburat pagi merabai detak dalam kehangatan
Mencerna makna yang luas tentang sebuah kehidupan
Sesungguhnya hidup tiada mesti berkawan duka
Sesungguhnya hidup tak harus berendam lara
Segalanya kembali pada hati kita masing masing
Kerna disitulah kemudi arah bagi benak dan jiwa
Menatap dan menyusuri suatu warna kehidupan

Duka dan bahagia hanyalah perhiasan fikir semata
Yang akan berganti arah laksana angin
Tinggal bagaimana kita memandang semua itu
Duka dan bahagia hanyalah permainan rasa semata
Yang akan menguap sirna ketika jiwa kita mulai labil


=elegy=

BILAKAH karya : Merpati

Merekah kembang rupa bertunas pelangi
Mewangi lewat sentuhan lembut angin timur
Engkaulah puspa elok pelataran hati ini
Menyungkai selaksa nyanyian indah tentang swargaloka
Dan aku tersipu malu ditatap raut cinta
Dan aku tergoyah labil dipeluk sejuta pesona parasmu

Duh gusti jungjungan jiwa !
Ingin rasanya kupetik tangkai kembang pujaan
Ingin rasanya kusemai ribuan benih kasih di hamparan hatinya
Kurenda bait bait asmara yang lama terpendam
Lalu kusulam sebaris aksara cinta yang mendayu
Dan kuguratkan ribuak kisah syahdu di haluan langkahmu

Dus gusti
Bilakah pelita kalbu ini tiada berkedip lagi ?
Menyala dalam kemilau lentera cinta, bersamanya pujaan hatiku


=MERPATI=

DEKATLAH KEKASIH karya : Merpati

Laju bahtera di pesisir pantai
Mengelus buih gelombang laut timur
Seribu canda camar menggugah mayapada
Melukis keping bahagia yang tiada tersentuh
Di pintu hatimu nadiku berdetak labil
Memancang sebaris rasa yang bergelung wajah asmara

Rekatkan hati ini dalam jubah keterpautan
Agar dapat kuelus mesra hatimu, dengan geliat kasih jemariku
Tersenyumlah, duhai pemilik paras nan mempesona
Kerna tawa kecilmu mampu menghempas semua gulita jiwaku
Dekatkanlah jiwamu pada api cintaini, duhai bidadariku
Agar dapat selalu kuhangatkan kalbumum ketika malam meniduri hening


=MERPATI=

DIA YANG DATANG karya : Merpati

Dia datang tanpa mengucap salam
Hanya melontarkan sebaris senyum teramat manis
Merangkul jiwaku bagai angin senja
Membetot rasaku laksana tarikan pelangi seusai gerimis
Hingga tak kuasa kalbuku menahan gigil hasrat membara
Membuat kakiku tak mampu beranjak menjauh, dari kerling pesonanya

Aku tersesat dalam ruang impian yang dia taburkan
Bermandikan sejuta buih kemesraan, bertahtakan seribu angan elok
Dia rembulan emas yang hadir dari keindahan nirwana
Memateri benakku dengan jarum jarum asmara memabukkan
Memasung nadiku dalam bejana cinta yang terlukis bagai gemuruh gelombang pasang
Dia cendana dan bunga kesturi yang terlontar dari taman nirwana
Dimana keelokannya membuat aku terjatuh dalam elusan yang disebut orang, c I n t a


=MERPATI=

KASIHMU BAGAI AIR MUJIZAT karya : Merpati


Telah kulalui masa dibalik bayang menanti
Mengarungi hari dihamparan padang hati
Tanpa bunga, tanpa bincang bahkan tanpa senyum
Hanya alunan rindu yang berdetak tiada arah sandaran
Hasrat menggenggam sepi yang terbaring diubun malam
Disela gemuruh sesal yang kian merajam hati dalam perih
Rasaku bagai terbelam oleh racun jemu yang abadi

Telah kurasakan duduk diatas luka, berbelai hampa
Hingga hitam sendi jiwaku berkarat tangis angin silir
Dan rembulan malampun berlari, meninggalkan gelap disekujur raga
Lalu ketika puncak letih tak mampu kuredam dalam tabah
Lengan lengan langit terulur, membawakan seberkas elok bayanganmu
Kau hadir mengusap lukaku, kau balur kerontang sepi dengan kemanisan senyum jiwamu
Engkau bagai burung kecil berhati merah, yang menghembuskan seribu keharuman bunga mawar

Kini kurasakan hari hari kemilau tanpa erang ratapan
Sayap jiwamu begitu teduh menaungi gemuruh kalbu
Elok parasmu tak henti melenakan nuraniku hingga mabuk kepayang
Bagai butiran air mujizat yang sekejap mengeringkan lukaku
Kasihmu merambahi seluruh aliran darahku dalam kehangatan
Walau kusadari belum satu purnama kutemukan dirimu


=MERPATI=

Jumat, 02 Mei 2014

TELAH HABIS karya : Merpati

Ranting pagi menyempit diatas tanah basah
Mengucur embun pada tangkai sisa mimpi semalam
Perih tungkai jiwa seusai mengejar bayangan yang mengabut
Hanya meninggalkan keletihan yang membaur bersama seringai fajar
Sedang bayang ragamu semakin menipis, hilang merekat pada angin
Menyisakan butir butir air yang menggumpal diujung pelupuk netra

Telah habis sisa waktu dibakar mentari
Tlah luruh segala asa, membeku dalam gumpalan kabut
Kurebahkan tubuh dibawah hamparan jejak angan yang menggelayut
Hanya terdiam menatap titik bayangan yang kian menghilang dari tatap
Semuanya tlah melebur dalam waktu yang semakin renta
Dan aku hanya membeku, menanti datang angin timur membawa diri pergi jauh


=MERPATI=

google-site-verification: googlecbba15e547840382.html

google-site-verification: googlecbba15e547840382.html